"Jujur saja, ada persaingan yang sangat serius saat ini. TikTok sangat besar, YouTube bahkan lebih besar dan ada banyak pemula lainnya juga," kata Mosseri, seperti yang dikutip PortalLebak.com dari The Star, 4 Juli 2021.
Sehingga menurutnya Instagram perlu melakukan beberapa perubahan untuk dalam terus bertahan dalam persaingan tersebut.
Baca Juga: Covid-19 Semakin Ganas! Presiden Joko Widodo Umumkan PPKM Darurat Berlaku di Jawa dan Bali
Tapi bagaimana Instagram berinovasi di tengah persaingan bisnis menarik jumlah pengguna di dunia?
"Di Instagram, kami selalu berusaha membangun fitur baru yang membantu Anda memaksimalkan pengalaman Anda. Saat ini kami fokus pada empat bidang utama: Kreator, Video, Belanja, dan Perpesanan," jelas Mosseri.
Beberapa hal yang berubah di platform tersebut merupakan tujuan Instagram. Mereka berencana untuk merangkul video lebih luas dan akan fokus pada konten dengan dimensi layar penuh (full screen), bukan persegi seperti dulu, serta konten-konten imersif.
Teknologi imersif telah banyak digunakan dalam industri hiburan. teknologi ini menyamarkan batasan yang ada di dunia digital, sehingga penggunanya bisa merasakan suasana di dalam video menjadi hal yang nyata.
Konten imersif ini memang sangat diminati, apalagi bisa membuat penonton ingin berlama-lama menontonnya karena disediakan dalam full screen, yang membuat pengalaman menonton jadi lebih menyenangkan.
Pada dasarnya Instagram saat ini terlihat seperti TikTok, bahkan ada yang menyebut sekarang TikTok ada di dalam Instagram. Fitur baru Instagram yang disebut Reels telah mengubah imej Instagram yang disebut malah lebih mirip TikTok.