Para Ilmuwan Buka Rahasia Alam Inti Bumi yang Sangat Panas

- 28 Februari 2023, 17:04 WIB
Gambar Bumi 'Marmer Biru' yang diambil dari instrumen VIIRS di atas satelit pengamatan Bumi NASA yang paling baru diluncurkan - Suomi NPP, diterima oleh Reuters 25 Januari 2012.
Gambar Bumi 'Marmer Biru' yang diambil dari instrumen VIIRS di atas satelit pengamatan Bumi NASA yang paling baru diluncurkan - Suomi NPP, diterima oleh Reuters 25 Januari 2012. /Foto: REUTERS/NASA/Handout/

"Kita mungkin tahu lebih banyak tentang permukaan benda langit lain yang jauh daripada bagian dalam planet kita," kata seismolog observasional Thanh-Son Pham dari Australian National University di Canberra.

Thanh-Son Pham, dikutip PortalLebak.com dari Reuters, merupakan penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications.

“Kami menganalisis rekaman digital gerakan tanah, yang dikenal sebagai seismogram, dari gempa bumi besar dalam dekade terakhir. Studi kami menjadi mungkin berkat perluasan jaringan seismik global yang belum pernah terjadi sebelumnya, khususnya jaringan padat di AS yang berdekatan, semenanjung Alaska, dan sekitarnya. Pegunungan Alpen Eropa," tambah Pham.

Baca Juga: Pirouz Susul Dua Saudaranya, Bayi Cheetah Asia Langka Meninggal di Iran karena Gagal Ginjal

Cangkang terluar inti dalam dan bola terdalamnya yang baru dikonfirmasi cukup panas untuk dicairkan tetapi merupakan paduan besi-nikel padat karena tekanan luar biasa di pusat Bumi membuatnya menjadi padat.

"Saya suka berpikir tentang inti dalam (Bumi) sebagai planet di dalam planet. Memang, itu adalah bola padat, seukuran Pluto dan sedikit lebih kecil dari bulan," kata ahli geofisika Universitas Nasional Australia dan rekan penulis studi Hrvoje Tkalčić.

“Jika kita entah bagaimana dapat membongkar Bumi dengan melepaskan mantelnya dan inti luarnya yang cair, inti dalam akan tampak bersinar seperti bintang,".

Baca Juga: Gempa Turki Akibatkan Kerusakan Langsung dan Merugikan Sekitar Rp521 Triliun

"Temperaturnya diperkirakan sekitar 5.500-6.000 derajat (Celcius/9.930-10.830 Fahrenheit), mirip dengan suhu permukaan matahari," kata Tkalčić.

Peralihan dari bagian luar inti dalam ke bola terdalam tampaknya bertahap daripada batas yang tajam, kata Pham. Para peneliti dapat membedakan kedua wilayah tersebut karena gelombang seismik bertindak berbeda di antara keduanya.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x