Neraca Perdagangan Surplus, Perekonomian Indonesia Bergerak

17 Juli 2021, 09:14 WIB
Angka perdagangan termasuk ekspor impor bulan Juni 2021 meningkat, ini membuktikan giat ekonomi di Indonesia makin pulih. /Foto: ekon.go.id/Humas/

PORTAL LEBAK - Angka ekspor dan impor Indonesia pada bulan Juni 2021 meningkat, baik dalam hitungan bulanan (mtm) serta tahunan (yoy).

Peningkatan ekspor dan impor ini membuktikan giat ekonomi di Indonesia makin pulih.

Meski di tengah pandemi Covid-19, performa Neraca Perdagangan Indonesia masih cukup impresif.

Baca Juga: Vaksin Booster Untuk Tenaga Kesehatan Dimulai Kementerian Kesehatan

Pemerintah melalui kementerian koordinator perekonomian menyatakan surplus neraca perdagangan telah terjadi kurun 14 bulan berturut-turut.

Trend surplus perdagangan ini terjadi sejak Mei 2020, termasuk pada Juni 2021 yang mencatatkan surplus US$1,32 miliar.

Dalam catatan kemenko perekonomian, surplus pada 2020 bahkan mencapai rekor tertinggi dalam satu dekade terakhir dengan nilai buku senilai US$21,62 miliar.

Baca Juga: Vaksin Sinopharm Untuk Vaksinasi Gotong Royong, Tiba di Tanah Air

Angka ini juga telah mendekati rata-rata performa surplus pada puncak periode 2001-2011 dengan nilai sebesar US$26,16 miliar, sebelum Indonesia akhirnya alami lebih sering defisit sejak 2012.

Surplus perdagangan ditopang beberapa komoditas nonmigas andalan Indonesia yaitu lemak dan minyak hewani atau nabati (HS 15), bahan bakar mineral (HS 27), serta besi dan baja (HS 72).

Namun, surplus neraca perdagangan ditekan oleh beberapa komoditas yang mengalami defisit, yang berasal dari reaktor nuklir, ketel, mesin.

Baca Juga: Banjir Mengepung Banyak Negara di Eropa Barat, Korban Tewas Lebih Dari 120

Defisit juga terjadi di sektor peralatan mekanis (HS 84), mesin, perlengkapan elektris dan bagiannya (HS 85), serta plastik dan barang daripadanya (HS 39).

“Performa neraca Perdagangan cukup resilience di tengah pandemi ini perlu diapresiasi. Tapi, menjaga keberlanjutan surplus perdagangan ke depan, perlu terus dicermati beberapa faktor kunci,” papar MenKo Perekonomian Airlangga Hartarto, di Jakarta..

Seperti PortalLebak.com lansir dari ekon.go.id, Jumat 16 Juli 2021, faktor kunci itu di antaranya, stabilitas pertumbuhan permintaan global, khususnya pada pasar utama;

Baca Juga: Mengaji, Cara Wakil Wali Kota Cilegon Tingkatkan Imunitas di Masa Pandemi Covid-19

Peran dan fungsi perwakilan perdagangan (Perwadag) untuk mendorong ekspor meningkat; dinamika perkembangan harga dan volume ekspor komoditas utama dan potensial;

Termasuk di dalamnya strategi pemerintah untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan impor khususnya pada komponen impor konsumsi.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler