PORTAL LEBAK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan pemerintah terus memperluas akses pasar (ekspansi-Red) produk-produk dalam negeri.
Presiden Jokowi menilai ini merupakan agenda penting pemerintah, sehingga wajib digalakkan daya saing industri dan produk dalam negeri meningkat.
Perluasan akses pasar bagi produk-produk dalam negeri, menurut Presiden Jokowi, menjadi perhatian serius pemerintah.
"Program ‘Bangga Buatan Indonesia’ terus kita gencarkan, sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal di era kompetisi global,” papar Presiden Jokowi.
Hal ini disampaikan Jokowi saat pidato kenegaraan pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin 16 Agustus 2021.
Pemerintah akan juga mendorong pengembangan pola ekonomi digital agar meningkatkan produktivitas di masyarakat.
Lebih dari 14 juta UMKM telah bergabung dalam digitalisasi UMKM melalui aplikasi perdagangan elektronik dan lokapasar yang dibentuk pemerintah, hingga saat ini.
Kepala pemerintahan menilai, partisipasi ekonomi digital sangat penting karena potensinya yang sangat besar.
"Ekonomi digital mempermudah UMKM untuk masuk ke rantai pasok global. Tahun 2020 saja, nilai transaksi perdagangan digital Indonesia mencapai lebih dari Rp253 triliun. Nilai ini diperkirakan akan meningkat menjadi Rp330,7 triliun di tahun 2021,” papar Presiden Jokowi.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Endorse Sepatu Sneakers Buatan Greysia Polii di Instagram
Kepala Negara kemudian menjelaskan, pemerintah juga meluncurkan Online Single Submission (OSS), yang sangat mempermudah semua level dan jenis usaha.
Seperti Baca Juga: Peretas Situs Sekretariat Kabinet 'Setkab.go.id' Presiden Jokowi, Pelaku Ternyata 'ABG'lansir dari dpr.go.id, kemudahan termasuk pada jenis usaha yang berisiko rendah untuk mengurus perizinan, insentif dan pajak.
"Melalui OSS semua dilakukan jauh lebih cepat, lebih transparan, dan lebih mudah. Kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya,” pungkas presiden.
Baca Juga: Mengingat Detik-detik Proklamasi 17 Agustus 1945, Berikut Kronologi Singkatnya
Presiden Jokowi juga memandang pandemi Covid-19, memberi hikmah kepada bangsa Indonesia bahwa krisis telah menuntut konsolidasi kekuatan negara.
Persatuan untuk melayani rakyat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan meraih Indonesia Maju yang telah dicita-citakan.
Menurutnya Jokowi, dukungan semua pihak sangat dibutuhkan, terutama bagi lembaga-lembaga negara yang harus berada dalam posisi sentral.
Baca Juga: Panitia Besar PON XX Papua 2021 Rekrut Tenaga Relawan, 4.800 Orang Minat Jadi Volunteer
Kerja cerdas dan sinergitas antar-lembaga negara, dinilai Jokowi, salah satu kunci utama untuk dapat gesit merespons perubahan terjadi di masa mendatang.
Keseimbangan dan saling kontrol antar-lembaga negara, menjadi poin penting diterapkan dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
"Namun kerja sama, sinergi, dan kerelaan untuk saling berbagi beban dan tanggung jawab, justru lebih utama dalam menghadapi pandemi,” pungkas Jokowi.***