Dubes RI Ajak Perusahaan Teknologi dan Transportasi Swedia Tingkatkan Nilai Investasi di Indonesia

27 September 2021, 13:39 WIB
Dubes Kamapradipta dan Senior Vice President Volvo Trucks International Per-Erik Lindström /kemlu.go.id/

PORTAL LEBAK - Duta Besar Republik Indonesia untuk Swedia, Kamapradipta Isnomo, melakukan serangkaian kunjungan ke Gothenburg, kota terbesar kedua yang juga sebagai pusat bisnis di Swedia, termasuk bertemu dengan Walikota Gothenburg, Anneli Rhedin.

Dubes Kamapradipta bertemu dengan pimpinan perusahaan-perusahaan besar Swedia yang berpusat di kota tersebut, seperti Volvo Group, Volvo Cars, SKF dan Ericsson.

Kesempatan ini dipilih sebagai salah satu cara meningkatkan nilai investasi yang sebelumnya memang sudah berlangsung di Indonesia, diantaranya menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi, distribusi, hingga tempat melakukan riset dan pengembangan teknologi.

Baca Juga: Italia Tambah 796 Ribu Dosis AstraZeneca, Vietnam Jadi Negara Penerima Vaksin Covid-19 Terbanyak di Dunia

Dalam pertemuan Dubes Kamapradipta dengan perusahaan telekomunikasi Ericsson, dirinya membahas soal jaringan 5G yang diterapkan pada industri transportasi publik.

"Ericsson meyakini teknologi 5G akan membawa perubahan signifikan dalam berbagai industri, terutama sektor transportasi dan pengembangan kota pintar," kata Jonas Wilhelmsson, Kepala Inovasi dan Pengembangan Ericsson, seperti dikutip PortalLebak.com dari laman kemlu.go.id.

"Ericsson akan terus bekerja sama dengan mitra lokal di Indonesia untuk perkenalkan teknologi baru tersebut untuk kemajuan sektor-sektor strategis," lanjut Jonas.

Baca Juga: Indonesia Diundang Turki Sebagai Tamu Kehormatan Dalam Pameran Ristek TEKNOFEST 2021

Pada kunjungan lainnya ke Volvo Group dan Volvo Cars masih di kota Gothenburg, Dubes Kamapradipta bertemu dengan pejabat perusahaan membahas perencanaan pembangunan pabrik kendaraan listrik di Indonesia.

Selain itu juga dibahas mengenai rencana Indonesia membuat pabrik baterai kendaraan listrik dalam negeri dan pengembangan teknologi baterai terbesar di dunia.

Volvo mengajukan kesiapannya memenuhi kebutuhan pemerintah Indonesia dalam mencapai hal tersebut.

Baca Juga: Dirlantas Polda Banten Analisa dan Evaluasi Jumlah Laka Lantas, Minggu Keempat Menurun

"Volvo akan pertimbangkan peluang bisnis penggunaan teknologi berbasis listrik. Selain itu, Volvo juga siap memfasilitasi kebutuhan untuk penuhi teknologi transisi, seperti diesel bersih dan hybrid," ujar Senior Vice President Volvo Group, Lindström.

Dubes RI sampaikan apresiasi atas rencana relokasi bisnis dari negara kawasan ke Indonesia dan pelaksanaan program pendidikan vokasi bagi mahasiswa Indonesia.

"SKF siap untuk kembangkan sayap bisnis di Indonesia dan melakukan investasi untuk tingkatan kapasitas SDM Indonesia," ujar CEO Gustafson.

Baca Juga: Bandara Ditutup Karena Letusan Gunung Berapi Cumbre Vieja di La Palma Meningkat

Sampai saat ini, terdapat lebih dari 100 perusahaan yang berasal atau memiliki keterkaitan dengan Swedia yang hadir di Indonesia. Bahkan, beberapa perusahaan tersebut telah lama hadir, seperti Ericsson sejak tahun 1907, Volvo sejak tahun 1975 dan SKF sejak tahun 1986.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: kemlu.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler