Menteri Keuangan: IMF Menilai Perekonomian Indonesia Sangat Baik

18 Juli 2022, 11:46 WIB
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. (Foto: PMJ News/BPMI Setpres) /

PORTAL LEBAK - Dana Moneter Internasional (IMF) menilai perekonomian Indonesia sangat baik dengan tingkat inflasi terjaga dan pertumbuhan ekonomi positif.

Hal ini dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani setelah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima delegasi IMF, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu 17 Juli 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan IMF menilai perekonomian Indonesia dalam kondisi baik dari beberapa sisi.

Baca Juga: IMF Potong Proyeksi Pertumbuhan Indonesia, Akibat Kenaikan Angka Covid-19

Dilansir PortalLebak.com dari setkab.go.id, perekonomian dalam hal kinerja ekonomi, pertumbuhan, neraca pembayaran yang mengalami surplus perdagangan.

Surplus perdanganan selama 26 bulan berturut-turut dan sisi inflasi yang berada di bawah 5 persen, menjadi salah satu hal yang dipuji IMF.

“Paling penting yaitu sinkronisasi dan kerja sama kebijakan moneter fiskal dari Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan," ungkap Menkeu Sri Mulyani.

Baca Juga: Zulkifli Hasan Kampanye Saat Bagikan Minyak Goreng Murah, Jokowi Ingatkan Lagi Tugas Sebagai Mendag

"Ini agar dapat menjaga perekonomi tetap bekerja secara harmonis karena ini akan membantu menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia,” tambahnya.

Selain itu, Menkeu menilai melalui pertemuan itu, Direktur Pelaksana IMF, Kristalina menjelaskan apresiasi IMF ke pemerintah Indonesia terkait penanganan pandemi Covid-19.

“Kita tentu berharap kondisi Indonesia yang membaik ini tetap dijaga, karena nanti Bapak Presiden akan menjadi tuan rumah (KTT G20) pada bulan November,” pungkas Sri Mulyani.

Baca Juga: Seribu Lebih Warga Karawang Dikepung Banjir Sungai Cidawolong

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto memaparkan, Presiden Jokowi menjelaskan beberapa hal kepada IMF soal situasi perekonomian di Indonesia.

“Ekonomi Indonesia relatif sedang baik di mana inflasi sekitar 4,2 persen, pertumbuhan 5,01 persen. Kemudian juga dalam situasi lain Indonesia, ekonomi dibanding negara lain kita punya debt to GDP ratio sekitar 42 persen, beberapa negara itu mencapai 100 persen," ungkap Airlangga Hartarto.

"Selanjutnya defisit sekitar 4 persen dan current account 0,5 persen dan balance of trade kita 26 bulan terus positif dan Indonesia miliki foreign reserve sebesar 135 miliar Dolar AS,” pungkasnya.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Hebat Terjadi di Prancis dan Spanyol, Gelombang Panas Membakar Eropa

Airlangga memaparkan bahwa situasi perekonomian di Indonesia relatif baik dengan potensi resesi lebih kecil, dibandingkan negara lain yakni sekitar 3 persen.

Namun pemerintah berharap IMF terus mendukung dan memberikan narasi positif atas perekonomian Indonesia khususnya dalam menghadapi krisis global.

“Kita sangat mengkhawatirkan dengan kondisi inflasi yang naik di berbagai negara. Tingkat suku bunga akan masuk rezim baru, yakni kenaikan tingkat suku bunga global yang sangat mempengaruhi investasi yang sangat dibutuhkan Indonesia,” jelasnya.

Baca Juga: Pangeran Arab Saudi MBS Salahkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Ini Sebabnya

Adapun delegasi IMF yang bertemu Presiden Jokowi yakni Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF Krishna Srinivasan, dan Representatif Senior IMF untuk Indonesia, James Walsh.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler