SKK Migas Masif Lakukan Pengeboran Sumur Pengembangan, Berupaya Tambah Produksi Minyak dan Gas

29 November 2022, 15:00 WIB
suasana para pekerja bekerja di Hulumigas /Aulia Nasri /Tabanan Bali

PORTAL LEBAK - Kegiatan masif di pengeboran sumur pengembangan, melalui work over dan well service, memberikan dampak positif penambahan produksi minyak dan gas, di Indonesia.

Meskipun pada kenyataanya produksi minyak dan gas yang ada, masih lebih rendah dibandingkan tahun 2022 lalu.

Hal ini disebabkan seringnya kejadian penutupan tak terencana sepanjang tahun 2022 yang mengakibatkan adanya kehilangan peluang produksi atau loss production opportunity minyak dan gas dengan volume besar.

Baca Juga: Pengeboran 616 Sumur Pengembangan Minyak dan Gas di Tanah Ari Dituntaskan SKK Migas

Adanya frekuensi tinggi atas unplanned shutdown dengan dampak kehilangan produksi yang banyak mengakibatkan tidak mampu menahan penurunan produksi minyak dan gas.

Padahal SKK Migas telah menambah produksi minyak dan gas dari pengeboran sumur pengembangan.

“Tingginya frekuensi unplanned shutdown disebabkan karena fasilitas produksi yang telah tua dan juga sebab-sebab yang lain," papar Dwi.

Baca Juga: Kovensi IOG 2022 Diwarnai Penandatanganan 28 Kesepakatan Komersial di Industri Hulu Migas

"Menyikapi hal ini, SKK Migas telah melakukan audit maintenance ke beberapa KKKS yang dipandang memiliki resiko unplanned shutdown yang tinggi”, terang Dwi.

Menurut Dwi selain diperlukan tindakan audit maintenance, SKK Migas sekaligus telah memperbaharui standar operasi prosedur (SOP) kegiatan maintenance fasilitas produksi.

SKK Migas juga sudah meningkatkan intensitas pengawasan yang lebih tinggi secara offline melalui pengawasan secara online lewat integrated operation center (IOC).

Baca Juga: Ketua DPR Puan Maharani Terima Brevet Kehormatan TNI AL, Naik Kapal Selam KRI Alugoro 405

Sehingga SKK Migas yakin frekuensi dan loss production opportunity mampu ditekan semaksimal mungkin pada tahun 2023.

“Untuk tahun 2023, kami optimis produksi minyak dan gas meningkat, didukung fasiltas produksi makin handal, dan rencana program kerja hulu migas yang lebih agresif dan masif," pungkasnya.

"Berdasarkan identifikasi pada Pre WPnB 2023, saat ini jumlah sumur pengembangan pada tahun 2023 dapat meraih jumlah 1.063 sumur,” jelas Dwi dikutip PortalLebak.com dari keterangan tertulis SKK Migas.

Baca Juga: Dominasi Petenis DKI Jakarta di Ajang Kejuaraan Tenis Greenfields Master Finals 2022

Selanjutnya, SKK Migas akan mendorong program kerja lebih masif dan pengelolaan fasilitas produksi minyak dan gas yang lebih baik, supaya mampu beroperasi lebih optimal.

“Melalui kombinasi 2 (dua) jurus itu, kami (SKK Migas) optimis di tahun 2023 tren produksi migas akan meningkat lagi dari tahun ini, dan kami berkomitmen untuk terus melakukan langkah terbaik," pungkas Dwi.

"Tujuannya agar produksi migas terus meningkat guna mencapai target 2030 produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik gas perhari (BSCFD),” tutupnya.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler