Konsumsi Energi Meroket, Menteri ESDM Arifin Tasrif: Pertahankan Tren Investasi Hulu Migas

22 September 2023, 05:43 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, pada Acara the 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry 2023 (ICIUOG), di Nusa Dua, Bali, Kamis, 21 September 2023. /Foto: Handout/Humas SKK Migas/

 

PORTAL LEBAK - Pemerintah ingin mempertahankan tren investasi migas yang positif karena perkiraan peningkatan konsumsi energi. Berdasarkan Rencana Energi Bersama Nasional, permintaan minyak diperkirakan meningkat sebesar 139 persen dan kebutuhan gas sebesar 298 persen pada tahun 2050.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif meminta momentum tren investasi migas yang sedang berkembang harus dijaga karena akan berdampak langsung pada realisasi produksi migas ke depan.

Tren ini juga akan menjadi sinyal positif bagi masa depan industri hulu migas tanah air, yang menunjukkan komitmen para pemangku kepentingan dalam melanjutkan pembangunan untuk mencapai tujuan produksi migas.

MigasBaca Juga: Perjanjian Bisnis Hulu Migas Mencuat di ICIUOG 2023, Sebanyak 16 Kontrak Ditandatangani

“Saya mengapresiasi komitmen KKKS yang terus melanjutkan kegiatan eksplorasi dan produksinya. Selama lebih dari 6 (enam) tahun, Indonesia berhasil mencapai Reserve Replacement Ratio (RRR) sebesar 100 persen," ungkap Arifin Tasrif.

"Pencapaian ini dapat memberikan keyakinan terhadap peningkatan produksi ke depan dan sejalan dengan meningkatnya pemimpin ekonomi kawasan ASEAN,” ujarnya.

Arifin mengungkapkan keyakinannya, pada acara International Conference on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) ke-4 2023, di Nusa Dua, Bali, Kamis 21 September 2023.

MigasBaca Juga: Sri Mulyani: Pemerintah Siap Berikan Dukungan Finansial untuk Investasi Hulu Migas

Untuk memenuhi kebutuhan migas tersebut diperlukan kegiatan yang besar untuk mencari cadangan minyak dan gas bumi yang dapat dieksploitasi. Saat ini terdapat 128 cekungan, 68 diantaranya belum tereksplorasi dan dinilai mempunyai potensi besar.

Menurut Arifin, diperlukan investasi untuk mengeksplorasi 68 cekungan tersebut. Arifin meyakinkan pemerintah siap membuka dialog dengan pelaku ekonomi untuk membahas insentif atau dukungan politik yang diperlukan.

Penawaran Migas WK
Untuk meningkatkan investasi, pada IOG tahun ini, Pemerintah juga mengumumkan lelang 3 (tiga) zona pengusahaan migas. Tiga blok migas akan ditawarkan kepada pelaku ekonomi.

Baca Juga: Penghubung Trans Jawa, Tol Batang-Semarang menjadi magnet pengembangan kawasan industri di Jawa Tengah

“Hal ini sejalan dengan rencana kami untuk mendorong lebih banyak investasi dalam mencari cadangan serta peluang baru di wilayah terbuka. Kami juga telah mengembangkan sistem informasi data migas yang mudah diakses,” kata Arifin.

Saat ini, industri hulu migas juga menghadapi permasalahan kelestarian lingkungan dan emisi karbon. Pemerintah tentunya tidak tinggal diam dan menyikapi hal tersebut dengan mendukung penerapan teknologi penurunan emisi pada kegiatan usaha hulu migas, antara lain penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) dan penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS).

“Pembahasan perubahan PP Nomor 27 dan 53 Tahun 2017 sudah memasuki tahap akhir. Perubahan kedua peraturan ini akan meningkatkan profitabilitas proyek, terutama dengan memasukkan peraturan terkait CCS dan CCUS," paparnya.

Baca Juga: Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Produksi Minyak dan Gas Dibarengi Pengurangan Emisi Kabon

Seperti diketahui, PP Nomor 27 Tahun 2017 tentang penggantian biaya operasional dan perlakuan pajak penghasilan di bidang kegiatan hulu migas, sedangkan PP Nomor 53 Tahun 2017 tentang Perlakuan Perpajakan pada Kegiatan Usaha Hulu Migas dengan Kontrak Bagi Hasil Gross Split.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler