Kementerian BUMN Bantah Erick Thohir Memutarbalikkan Gagasan BUMN Menjadi Koperasi

7 Februari 2024, 06:43 WIB
Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga saat meresmikan vending machine produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Stasiun KA Gambir, Jakarta, Senin (22/1/2024). ANTARA/Maria Cicilia Galuh /

PORTAL LEBAK - Kementerian BUMN membantah Erick Thohir memutarbalikkan gagasan BUMN menjadi koperasi, pernyataan tersebut dinilai hanya sekedar ucapan Menteri BUMN.

“Kata orang Pak Erick memutarbalikkan gagasan BUMN menjadi koperasi, itu tidak benar. Peristiwa pertama kali terjadi ketika pelapor menutup pintu dan menanyakan hal tersebut kepadanya dan Pak Erick menjawab bahwa hal tersebut sudah jelas, kata Arya Sinulingga, di Kantor BUMN, Jakarta, Senin.

Dirinya melakukan pengawasan terkait penyebaran gagasan. Hasilnya, lebih dari 100 laporan dirilis secara online.

Baca Juga: Meneg BUMN Erick Thohir: komisaris dan direksi BUMN peserta kampanye harus mengundurkan diri

"Kami sudah menerima lebih dari 100 liputan media online tentang ide yang dikemukakan Timses ini. Jadi tidak apa-apa, jika idenya salah maka terimalah bahwa itu salah, jangan bilang orang berbeda dari offside, karena dari bukti kami itu benar bahwa ide-ide ini menyebar,” katanya.

Arya meyakini BUMN berkontribusi terhadap perekonomian negara. Apalagi, terdapat 1,6 juta pekerja yang bekerja di BUMN sehingga mustahil menghilangkan mereka sama sekali.

"Apakah 1,6 juta pegawai BUMN bisa menganggur, belum lagi berapa banyak pihak ketiga yang mendukung BUMN? Berapa banyak keluarga yang akan hancur karena gagasan ini dan yang pasti beritanya akan besar-besaran," kata Arya.

Baca Juga: Kementerian BUMN ganti Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, pada Minggu 4 Februari 2024, mengatakan pembubaran BUMN hanya akan menimbulkan pengangguran baru di Indonesia, dalam konteks hingga 1,6 juta orang adalah pegawai badan usaha milik negara.

Dikatakannya, pegawai BUMN terbukti menjadi agen perubahan dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang saat ini tumbuh sebesar 5%.

Menurut dia, seluruh emiten publik akan menghasilkan dividen terbesar sepanjang sejarah Indonesia pada tahun 2023, yakni Rp 82,1 triliun.

Baca Juga: Organisasi Mahasiswa GMNI Lebak Dukung Penuh KPU Lebak Wujudkan Pemilu 2024 yang Damai

Oleh karena itu, keuntungan yang diperoleh melalui badan usaha milik negara menjadi landasan yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi negara.

Sebelumnya, pada Rabu 31 Januari 2024, TKN Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (timnas AMIN) menyatakan akan mendorong BUMN menjadi unit usaha koperasi.

Pernyataan tersebut diungkapkan tokoh koperasi Indonesia Suroto PH, saat berdiskusi di Rumah Koalisi Perubahan di Jakarta Selatan.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Banyak Warga Transgender, Disabilitas dan Masyarakat Adat Tidak Terdaftar di DPT

Suroto menilai hingga saat ini nasib koperasi tanah air masih terus dimanipulasi oleh pemerintah. Oleh karena itu, ia yakin dengan menggandeng BUMN di Indonesia, dapat meningkatkan perekonomian nasional.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler