Pemerintah Minimalisir Dampak Ekonomi Krisis di Timur Tengah, Setelah Konflik Iran dan Israel

17 April 2024, 06:30 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto (tengah). /Foto: Antara/Uyu Septiyati Liman/

 

PORTAL LEBAK - Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah juga memperhatikan dan meminimalisir dampak ketegangan di Timur Tengah terhadap perekonomian Indonesia.

"Dari segi ekonomi, tentunya kita melihat harga minyak meroket akibat serangan Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus dan juga aksi balasan yang dilakukan oleh Iran," kata Arilangga.

"Dari segi ekonomi, Laut Merah dan Selat Hormuz adalah sangat penting, terutama karena Selat Hormuz memiliki 33.000 kapal tanker dan Laut Merah memiliki sekitar 27.000 kapal. Dan kenaikan biaya transportasi menjadi salah satu hal yang perlu dimitigasi,” kata Airlanga.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berbincang dengan Prabowo-Airlangga, di Sela-sela Acara Buka Puasa

Pada dasarnya, kata Airlangga, saat ini perekonomian Indonesia tumbuh stabil sekitar 5 persen, inflasi sekitar 2,5 plus minus 1 persen, neraca perdagangan surplus dan cadangan devisa kurang lebih sekitar 136 miliar USD.

Meski demikian, pemerintah terus mengantisipasi dampak meningkatnya ketidakpastian perekonomian global terhadap perekonomian nasional.

“Sejumlah kebijakan tentunya harus kita lakukan, antara lain integrasi fiskal dan moneter, menjaga stabilitas nilai tukar, menjaga APBN, serta memantau peningkatan pelayanan logistik dan “kenaikan harga minyak”, kata Airlangga.

Baca Juga: MKGR Serahkan Kepada Airlangga Hartarto Soal Penetapan Jadwal Munas Golkar

Airlangga menambahkan, pemerintah juga terus melaksanakan reformasi struktural sekaligus memperbaiki lingkungan investasi dalam negeri.

“Pemerintah terus mempertimbangkan reformasi struktural dan memenuhi ekspektasi investor, serta meningkatkan daya saing dan menarik investasi jangka panjang ke Indonesia.

Oleh karena itu, kepastian-kepastian tersebut harus tetap dijaga dan tentunya akan dibahas skenario-skenario yang berbeda-beda, tentunya juga memastikan defisit tetap dalam rentang yang diperbolehkan, tegas Airlangga.

Baca Juga: Kantor Posko THR Tutup Hari Ini, Kemenaker Terima 1.475 Pengaduan

Pada Selasa 16 April 2024, nilai tukar rupiah ditutup merosot 328 poin atau 2,07 persen menjadi Rp16.176 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 5 April 2024 sebesar Rp15.848 per dolar AS.

Konflik di Timur Tengah, antara Iran dan Israel terpicu karena serangan atas Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024 lalu.

Iran lantas melakukan serangan balasan melalui tembakan ratusan rudal balistik dan pesawat tanpa awak (drone) ke wilayah Israel pada Sabtu malam 13 April 2024 waktu setempat.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler