Kinerja surplus neraca perdagangan selama 2021 dibukukan dari nilai ekspor yang menyentuh angka 231,54 miliar Dolar AS atau tumbuh double digit senilai 41,88 persen (year-on-year atau yoy).
Selain itu ada hilirisasi komoditas unggulan, seperti turunan produk crude palm oil (CPO), yang mampu menguatkan eksistensi ekspor Indonesia.
Baca Juga: Tukar Kode Redeem PUBG Mobile 19 Januari 2022, Klaim Hadiah Skin dan Senjata Kalian
Ini tercermin dari ekspor komoditas lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) pada 2021 yang meraih angka 32,83 miliar Dolar AS atau naik 58,48 persen (yoy).
Selain CPO, hilirisasi komoditas nikel mampu menguatkan kinerja ekspor Indonesia, dengan pertumbuhan ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya (HS 75) tumbuh 58,89 persen (yoy) senilai 1,28 miliar Dolar AS.
Selanjutnya, 10 besar komoditas utama ekspor terus bertumbuh, seperti komoditas bijih logam, terak, dan abu (HS 26) naik 96,32 persen (yoy) sebesar 6,35 miliar Dolar AS.
Baca Juga: Ambil Kode Redeem Genshin Impact 19 Januari 2022 Terbaru, KLAIM Segera Hadiahnya
Termasuk diantaranya ekspor komoditas besi dan baja (HS 72) yang juga meroket hingga 92,88 persen (yoy) menjadi sebesar 20,95 miliar Dolar AS.
“Pencapaian ini mengindikasikan pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut. Tercermin pula dari meningkatnya penciptaan nilai tambah pada sektor manufaktur," pungkas Arilangga.
"Terbukti secara kumulatif, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari – Desember tahun 2021 naik 35,11 persen (yoy) jadi senilai 177,11 miliar Dolar AS,” imbuhnya.