Baca Juga: Minta Kajati Bicara Bahasa Sunda Dipecat, Arteria Dahlan Disentil Ridwan Kamil
Menko Airlangga juga mengungkapkan level Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia bertengger pada area berkembang yaitu 53,5 pada Desember 2021, terus mengikuti level ekspansi yang terjadi empat bulan berturut-turut.
Level PMI Indonesia pada Desember 2021, lebih baik dibandingkan dibandingkan beberapa negara ASEAN, seperti Malaysia (52,8), Vietnam (52,5), Filipina (51,8), Thailand (49,5), serta Myanmar (49,0).
Sementara itu, penurunan kasus Covid-19 yang konsisten beberapa bulan terakhir tahun 2021, mengakibatkan pemerintah bisa melonggarkan pembatasan mobilitas.
Alhasil, situasi ini melancarkan aktivitas perekonomian dan mendorong kenaikan pada aggregate demand.
Sehingga sektor manufaktur juga terpicu dan dapat menaikkan luaran produksinya. Namun pemerintah tetap mewaspadai fenomena peningkatan varian Omicron yang diperkirakan mencapai puncaknya di akhir Januari atau awal Februari 2022.
Peningkatan ekspor sejalan dengan peningkatan impor Indonesia pada 2021, menjadi senilai 196,20 miliar Dolar AS atau tumbuh 38,59 persen (yoy).
Dominasi atas struktur impor Indonesia yakni di impor golongan bahan baku dan penolong senilai 147,38 miliar Dolar AS (75,12 persen dari total impor).