Jumlah Investor Tumbuh 93 Persen Didominasi Anak Milenial Dalam Setahun Terakhir

- 20 Januari 2022, 16:12 WIB
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (tengah) memberikan ucapan selamat kepada enam pemenang penghargaan saat Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (20/1/2022). PTIJK 2022 mengusung tema "Penguatan Sektor Jasa Keuangan untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Melalui Penciptaan Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru".
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (tengah) memberikan ucapan selamat kepada enam pemenang penghargaan saat Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (20/1/2022). PTIJK 2022 mengusung tema "Penguatan Sektor Jasa Keuangan untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Melalui Penciptaan Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru". /Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/

Selanjutnya OJK mendata kapitalisasi pasar saham tahun 2021 senilai Rp8.252,41 triliun atau naik dari kapitalisasi tahun 2020 yang mencapai Rp6.969,94 triliun.

Sedangkan soal perhimpunan dana di pasar modal 2021 meroket dan meraih Rp363,3 triliun atau naik 206 persen dari tahun sebelumnya senilai Rp118,8 triliun.

Baca Juga: Investor Korea Bangun Pabrik Kaca Terbesar Se Asia Tenggara di Jawa Tengah

Indonesia meraih pertumbuhan perhimpunan dana pasar modal terbaik di Asia-Pasifik, yang pasar modalnya hanya tumbuh 171 persen.

Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) dinilai Wimboh juga tumbuh cukup kuat berdasarkan permodalan asuransi jiwa sebesar 539,8 persen dan asuransi umum 327,8 persen pada 2021.

Gearing ratio atau ketergantungan perusahaan pembiayaan pada utang, juga turun 1,9 kali atau jauh lebih dari batas ambang 10 kali.

Baca Juga: Vonis 4,5 Tahun Penjara Gaga Muhammad Cukup Adil, Greta Irene: Seberapa Lamanya Tak Kembalikan Laura Anna

Selain itu rasio kredit perusahaan pembiayaan terpantau stabil terlihat dari Non-Performing Loan (NPL) di level 3,53 persen, dari sebelumnya tahun 2020 yang mencapai level di atas 5 persen.

"Stabilnya NPL, ditopang kebijakan restrukturisasi pembiayaan Rp218,95 triliun atau 5,2 juta kontrak pembiayaan," pungkas Wimboh.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x