PORTAL LEBAK - Peretas alias hacker telah mencuri aset digital senilai sekitar $160 juta dari perusahaan perdagangan crypto ternama, Wintermute.
Petinggi Wintermute melalui CEO-nya mentweet pada hari Selasa, 20 September 2022, ini merupakan pencurian terbaru oleh hacker yang menghantam Crypto.
Seperti diketahui sektor perdagangan Crypto, telah lama diganggu oleh kejahatan dunia maya dalam berbagai aksi peretasan oleh hacker.
Baca Juga: Coinbase Merugi Akibat Gejolak Pasar Crypto Imbas Turbulensi Voume Perdagangan
Pencurian itu menargetkan operasi keuangan terdesentralisasi Wintermute yang berbasis di London, kata Evgeny Gaevoy dalam sebuah tweet.
Perusahaan, yang menyediakan likuiditas di seluruh pertukaran crypto utama dan platform perdagangan, tetap pelarut setelah peretasan, tambahnya.
Platform dan perangkat lunak keuangan terdesentralisasi, sebenarnya bertujuan untuk menyediakan layanan keuangan berbasis crypto tanpa penjaga gerbang tradisional seperti bank.
Baca Juga: Investasi Cryptoverse: Krisis Atau Bukan, Kapitalis Ventura Mulai Bertaruh di Crypto
Namun platform ini telah menjadi sasaran banyak pencurian harcker beberapa tahun terakhir. Sektor ini sedikit diatur dan korban kejahatan jarang memiliki jalan lain.
Sejauh ini, Gaevoy dan Wintermute tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diminta oleh Reuters seperti disadur oleh PortalLebak.com.
Wintermute menyebut dirinya "salah satu pemain terbesar" di pasar crypto global. Wintermute mengelola "ratusan juta" aset dan memperdagangkan lebih $5 miliar per hari.
Baca Juga: Raja Charles III Berkuasa, Ini Kekayaan dan Aset Fantastis Warisan dari Ratu Elizabeth II
Gaevoy mengatakan di Twitter "akan ada gangguan dalam layanan kami hari ini dan berpotensi untuk beberapa hari ke depan," menambahkan bahwa sekitar 90 aset diretas.
"Jika Anda adalah investor di Wintermute, kami pertahankan, tetapi jika Anda merasa lebih aman menarik kembali investasi, kami dapat melakukannya," pungkas Gaevoy.***