Peran industri migas dinilai Fatar, makin signifikan seiring komitmen Indonesia terhadap target net-zero emisi.
Sehingga sektor migas diharapkan mampu meningkatkan produksi dan mengurangi emisi secara bersamaan selama masa transisi, sehingga pertumbuhan ekonomi negara tetap positif.
Selain itu, proses ke arah net zero emission telah mulai dijalankan para pelaku industri migas, seperti lapangan Ubadari dan Lapangan Vorwata, yang dikelola oleh British Petroleum (BP).
Baca Juga: Upaya Capai Target Linfting Migas Indonesia, Northern Sumatra Forum NSF 2022 Dibuka
Fatar menyatakan, potensi migas Indonesia masih menjanjikan bagi para investor. Tapi para pelaku usaha kembali membeberkan beberapa isu klasik yang harus jadi perhatian.
Isu-isu itu yakni perbaikan dalam di bidang fiskal, kepastian hukum, kualitas data, dan ketersediaan infrastruktur.
“Faktor-faktor itu dalam level signifikan, akan meningkatkan daya tarik investasi Indonesia di bisnis hulu migas,” ujar Fatar.
Sementara itu, pemerintah juga selalu mengupayakan peningkatan investasi di bidang hulu minyak dan gas bumi.
Kebijakan yang dilakukan, antara lain menawarkan terms and conditions penawaran wilayah kerja migas yang menarik bagi investor, perbaikan sistem perizinan, serta regulasi lainnya.