Subakti Syukur menyatakan pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek bisa menerima manfaat penambahan kapasitas satu lajur di kedua arah dengan maksimal.
Pasalnya, lokasi-lokasi proyek yang dahulu terbatas karena ada concrete barrier, sekarang sudah diangkat, supaya lajur 1 dan bahu jalan bisa beroperasi penuh.
“Tak hanya di bagian jalan saja, pelebaran 4 jembatan di Km 50, Km 53, Km 57 dan Km 62 sudah selesai juga. Kami (Jasa Marga-Red) berharap open traffic ini juga menjadi sosialisasi ke masyarakat," kata Subakti Syukur.
Baca Juga: Jasa Marga Catatkan 536 Ribu Kendaraan Keluar Jabodetabek, H-1 s/d H+2 Nyepi 2023
"Infomasi, bahwa pelebaran satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek ini merupakan salah satu solusi demi mengurangi kepadatan lalu lintas yang berpotensi terjadi di Km 48 arah Cikampek,"
"Jalu ini jadi pertemuan lalu lintas dari Jalan Layang MBZ dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek, serta Dawuan Km 66 arah Jakarta yang merupakan pertemuan lalu lintas dari Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan Tol Cipularang,” papar Subakti.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek, diharapkan mampu memecah kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi di Km 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Baca Juga: Jadikan Ramadan Bulan Penyuci Dosa dan Bukan Bulan Pencucian Uang, Ini Maksudnya
“Saat ini kami sedang melakukan peninjauan pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek tepatnya di Km 61 sampai Km 50 arah Jakarta yang diharapkan dapat mengurai penumpukan kendaraan yang kembali dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, maupun yang dari arah Bandung dan sekitarnya," kata Menhub Budi Karya Sumadi.