“Memang industri hulu migas sedang menghadapi keandalan masalah ini karena beberapa fasilitasnya sudah ketinggalan jaman, itulah sebabnya penerapan digital bisa menjadi solusi untuk masalah ini,” lanjut Nanang.
Ia mengatakan banyak indikator yang menunjukkan bahwa kegiatan seperti IOC berdampak pada kinerja sektor hulu minyak dan industri gas.
Baca Juga: Korupsi BTS 4G Bakti Kominfo: Hakim vonis Mantan Menkominfo Johnny G Plate 15 tahun penjara
Teknologi Baru, Temuan Ladang Minyak Baru
Pada tahun 2016, lanjut Nanang, AS pertama kali mengalami kelebihan minyak ketika minyak serpih ditemukan. Dengan teknologi ini, AS dapat mengeksploitasi minyak dari sumbernya dengan menggunakan teknologi rekahan hidrolik langsung di sumbernya.
“Dampaknya produksi minyak Amerika Serikat meningkat dari 5 juta barel minyak per hari (BOPD) menjadi 15 juta barel per hari dan saat ini menjadi produsen minyak terbesar di dunia,” kata Nanang.
Ia pun berharap berkat IOC Forum akan muncul teknologi dan metode yang berdampak langsung terhadap kinerja hulu minyak nasional dan industri eksploitasi gas.
Baca Juga: Pengadilan Indramayu gelar sidang perdana Panji Gumilang dalam kasus penistaan agama
“Bagaimana ini bisa menjadi solusi permasalahan menurunnya keandalan secara alami yang memerlukan dukungan dari sisi teknologi digital,” ujarnya.
Selain aspek peningkatan kehandalan operasional, Nanang mengatakan implementasi digital melalui peningkatan fungsionalitas IOC juga diharapkan dapat berdampak pada profitabilitas, dengan mengurangi waktu kerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan optimalisasi kinerja produksi migas nasional.