Perketat Pengawasan Keselamatan di Kilang, Dirjen Migas: Kami Pantau Anti Petir dengan Teknologi Terbaik

- 20 Februari 2024, 15:19 WIB
Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji (tengah) saat menghadiri Acara penutupan Bulan K3 Nasional Sub-Sektor Migas di Gedung LEMIGAS, Jakarta, Selasa 20 Februari 2024.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji (tengah) saat menghadiri Acara penutupan Bulan K3 Nasional Sub-Sektor Migas di Gedung LEMIGAS, Jakarta, Selasa 20 Februari 2024. /Foto: Portal Lebak/Dwi Christianto/

Kementerian ESDM perkuat budaya keselamatan kerja sektor migas

PORTAL LEBAK - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menjelaskan kecelakaan kerja di sektor migas, mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

“Setiap terjadi kecelakaan kami tunjuk tim, dari situ tim mengeluarkan laporan, kemudian mengawasi pelaksanaan hasil laporan tersebut,” kata Dirjen Migas ESDM Tutuka Ariadji.

Tutuka dalam sambutannya pada “Acara penutupan Bulan K3 Nasional Sub-Sektor Migas” di Gedung LEMIGAS, Jakarta, Selasa, mencontohkan kecelakaan yang terjadi di kilang minyak, spontan yang menjadi perhatian Kementerian ESDM.

 Baca Juga: Puncak Bulan K3 Subsektor Migas digelar Kementerian ESDM di LEMIGAS, Utamakan Keselamatan Kerja

Untuk mencegah kebakaran dan ledakan, sistem proteksi petir perlu dipasang di setiap kilang minyak.

“Contoh kecelakaan di kilang, sekarang kita lihat sistem proteksi petir yang dipasang sudah memenuhi standar yang lebih baik.
Jadi kita terus pantau perbaikannya, jangan sampai kita melupakan apa yang terjadi dan menjadi pelajaran yang sangat penting,” kata Tutuka.

Alhasil, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen terus memperkuat keamanan yang menjamin keselamatan di tempat kerja budaya dalam industri minyak dan gas bumi (migas) untuk meminimalisir risiko dan kecelakaan kerja.

Baca Juga: SKK Migas Pastikan Partisipasi Langsung Dalam Pengembangan Blok LNG Abadi Masela

“Budaya keselamatan migas, budaya yang berarti dimulai dari kebiasaan sehari-hari, terus menerus dilakukan dengan penuh semangat, kegembiraan dan kebahagiaan," ujar Tutuka.

"Dengan sikap itu, menurut saya akan menjadi sebuah budaya yang tidak bisa dicapai dalam waktu singkat tetapi harus terwujud dari komitmen yang berkesinambungan," katanya.

Tutuka menjelaskan bahwa budaya keselamatan migas bersifat multidimensi, dimana keselamatan tidak hanya terjadi di tempat kerja namun juga sepanjang perjalanan dari rumah menuju tempat kerja.

Baca Juga: Massa Unjuk Rasa Tuntut KPU Kabupaten Lebak Bersumpah Tidak Berlaku Curang

“Minyak dan budaya keselamatan gas bersifat multidimensi. Keselamatan di tempat kerja juga berarti keselamatan di rumah sejauh berjalan kaki menuju tempat kerja,' jelasnya.

“Untuk itu, selain silaturahmi, saya selalu sampaikan bahwa keselamatan di luar tempat kerja itu penting karena akan menunjang keselamatan di tempat kerja,” ujarnya.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x