PORTAL LEBAK - Bu Tejo adalah tokoh sentral dalam film pendek berjudul 'Tilik'. Nama Bu Tejo ramai diperbincangkan dalam ruang obrol dan kiriman di sosial media Twitter.
Bersama Tilik, masuk ke dalam jajaran trending topic pada Rabu, 19 Agustus 2020.
Netizen banyak berkomentar mengenai sosok Bu Tejo yang dinilai ikonik dan berhasil mencuri perhatian penonton.
Baca Juga: Peringati Hari Kemanusiaan Sedunia, BNPB: Jadilah Pahlawan Sekitar Kita
Bu Tejo digambarkan sebagai tokoh sentral seorang ibu-ibu yang seolah-olah kehadirannya mewakili realitas kehidupan sosial ibu-ibu pedesaan di dunia nyata.
Siti Fauziah berhasil memainkan perannya sebagai Bu Tejo menjadi tokoh sentral dalam alur cerita.
Bu Tejo di dalam alur film menjadi tokoh paling vokal menggiring tokoh lain dalam memacu isu obrolan menyebar dan mengulik informasi.
Baca Juga: Tak Sabar Mendaki Lagi? Ini Info Buka dan Tutup Jalur Pendakian Gunung di Indonesia
Sehingga latar dan cerita terasa hidup padahal ide cerita cukup sederhana namun sarat dengan kearifan lokal.
Mayoritas adegan menggambarkan perjalanan rombongan ibu-ibu yang sedang naik truk untuk menengok Bu Lurah yang sedang dirawat di rumah sakit di kota.
Hal ini karena yang dilakukan oleh rombongan ibu-ibu di film tersebut yaitu obrolan dalam Bahasa Jawa di atas truk yang banyak menggunjing dan memuat perbincangan tentang kehidupan tetangganya.
Baca Juga: Gelar Lomba Video Grafis, Kementan Siapkan Hadiah Puluhan Jutaan Rupiah
Tilik yang merupakan judul film pendek ini diambil dari kata dalam bahasa Jawa yang berarti menengok.
Film ini sebenarnya diproduksi pada tahun 2018, namun baru diunggah di YouTube dan tayang perdana pada momen perayaan HUT ke-75 RI Senin 17 Agustus 2020 melalui chanel Ravacana Films.
Film yang hanya berdurasi 32 menit ini diproduksi oleh Ravacana Films bersama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2018 silam.
Baca Juga: 17 Agustusan Berujung Duka, 23 Tersambar Petir di Cilograng Lebak, 3 Tewas
Walau hanya dimainkan oleh aktor lokal, Tilik berhasil meraih penghargaan nasional dalam ajang Piala Maya tahun 2018 untuk kategori film pendek terpilih.
Selain itu, film yang disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo ini berhasil menjadi official selection di dua festival film internasional yaitu pada perhelatan Jogja-Netpac Asian Film Festival 2018 dan World Cinema Amsterdam 2019. ***