Network
PORTAL LEBAK - Istri dari Gilang Widya Pramana, Shandy Purnamasari mengatakan jika omzet bisnis produk kecantikan MS Glow senilai Rp600 miliar per bulan hanya perkiraan penghitungan dan bukan angka yang sesungguhnya.
Sebelumnya disebutkan bahwa MS Glow berhasil menjual 2 juta produk per bulan selama pandemi Covid-19.
Harga produk MS Glow sendiri berkisar mulai Rp50.000 sampai Rp150.000. Sementara untuk harga produk paketan (bundling) adalah Rp300.000.
Baca Juga: Penyanyi Pemenang Grammy Rosalía Memuji Lisa BLACKPINK, Ini Sebabnya
Jika merujuk harga product bundling senilai Rp300 ribu, kemudian dikalian jumlah penjualan per bulan sebanyak 2 juta produk, maka ditemukan pendapatan yang sama dengan perkiraan di awal, yaitu Rp600 miliar per satu bulan.
Shandy mengungkapkan hal tersebut melalui fitur Instagram Story dan menyebut bahwa pendapatan Rp600 miliar adalah asumsi perhitungan, bukan jumlah sebenarnya.
"Pernyataan tersebut jelas menjelaskan asumsi perhitungan, bukan pernyataan pendapatan fix," kata Shandy, dikutip PortalLebak.com dari ANTARA, 31 Maret 2022.
Baca Juga: Tak Terima Kondisi Jada Pinkett Dijadikan Lelucon, Will Smith Tampar Chris Rock di Piala Oscar 2022
Ditambahkan Shandy, menurutnya sangat tidak tepat jika nilai Rp600 miliar dijadikan dasar sejumlah dugaan pelanggaran hukum yang beredar.
"Jadi kurang tepat menurut saya jika kita jadikan acuan untuk menghakimi, kayaknya kita perlu memilah dan membaca hati-hati," lanjutnya.
Kini terkuaknya infromasi kekayaan pemilik bisnis Juragan 99 itu jadi incaran staf khusus Sri Mulyani bidang Komunikasi Strategis, yakni Prastowo Yustinus.
Baca Juga: Tidak Ada Ampun, Agensi STAYC Akan Proses Hukum Semua Pembuat dan Penyebar Hoaks Kepada Artisnya
Pernyataan Shandy pasti akan diusut Direktorat Jenderal Pajak RI, karena jika benar semasa pandemi Juragan 99 bisa meraup Rp600 miliar per bulan, maka omzet setahun dapat terkumpul sekitar Rp7,2 triliun.
Berarti untuk bisnis MS Glow saja pajak yang wajib dibayarkan Juragan 99 selama pandemi tahun lalu adalah Rp720 miliar (10 persen dari omzet satu tahun).***
