Hasil Studi Membuktikan Program Vaksinasi Tahap Kedua Vaksin Pfizer Turunkan Risiko Kematian Hingga 99 Persen

21 Februari 2021, 18:02 WIB
Ilustrasi vaksin Pfizer. Peneliti Kanada mengatakan bahwa satu kali suntikan vaksin Pfizer dan Moderna sudah efektif 92 persen.* /Reuters

PORTAL LEBAK - Dosis kedua program vaksinasi yang dilakukan Pemerintah Israel telah selesai diberikan kepada warganya.

Diungkapkan oleh Otoritas Kesehatan Israel, risiko penyakit yang disebabkan oleh virus Corona telah turun sebesar 95,8 persen setelah pemberian vaksin tahap kedua dilakukan di Israel.

Sebelumnya, sebuah studi pernah mengungkapkan efektivitas vaksin Pfizer dan BioNTech hingga 85 persen, ketika diberikan pada tahap pertama vaksinasi.

Baca Juga: Pemerintah Paraguay Terima Gelombang Pertama Vaksin Sputnik V, Ini Penerima Pertama Program Vaksinasi

Baca Juga: Mesin Kanan Pesawat United Airlines UA328 Meledak, Puing Jatuh Menimpa Kendaraan dan Rumah Warga

Dikutip PortalLebak.com dari Sky News, Kementerian Kesehatan Israel menyebut, program vaksinasi tahap kedua dengan produk vaksin Covid-19 dari Pfizer dan BioNTech terbukti efektif mencegah masalah pernafasan atau demam sebesar 98 persen.

Selain itu vaksin juga efektif mengurangi peluang penderita Covid-19 untuk dirawat inap dan berkurangnya risiko kematian sebesar 98,9 persen.

Studi terbaru ini didasarkan pada data yang dikumpulkan secara nasional dari sekitar 1,7 juta orang Israel yang telah menerima kedua suntikan vaksin Pfizer pada 30 Januari.

Baca Juga: 40 Menit Bertahan, Ini Kronologi Pendaratan Darurat Pesawat United Airlines UA328 yang Alami Mesin Meledak

Baca Juga: Banjir Jakarta Tewaskan Lima Orang, Korbannya Lansia Berumur 67 Tahun dan Empat Anak Terseret Arus

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu berencana akan mengizinkan kembali aktivitas ekonomi dan masyarakat berjalan normal, seperti sekolah, toko, restoran, dan pusat kebugaran.

Nantinya masyarakat yang telah menerima vaksin tahap dua akan dicatat dalam aplikasi "Green Badge", dengan aplikasi tersebut masyarakat akan dengan mudah diseleksi untuk dapat akses ke tempat-tempat publik.

Secara bertahap PM Israel memang akan membuka kembali negara tersebut, namun untuk perjalanan masuk ke Israel sebagian besar masih ditutup dengan alasan pemerintah Israel masih khawatir dengan virus corona varian baru yang saat ini belum dapat ditangani.***

 

 

 

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Tags

Terkini

Terpopuler