Network
PORTAL LEBAK - Pemerintah Paraguay hari ini telah menerima vaksin Sputnik V gelombang pertama, di tengah terus menambahnya jumlah infeksi virus Corona di negara tersebut yang mencapai 1.000 lebih kasus positif per harinya.
Pengiriman ini diumumkan oleh perusahaan pembuat vaksin asal Rusia tersebut dalam akun Twitternya yang memposting sebuah video pesawat kargo pembawa vaksin Sputnik V mendarat di Paraguay.
Pada gelombang pertama pengiriman vaksin ini pemerintah Paraguay menerima sekitar 4.000 dosis vaksin Sputnik V, dari pemesanan total 1 juta dosis vaksin.
Baca Juga: Raih Lebih Banyak Penonton Melalui TikTok, Pertandingan UFC Akan Disiarkan Secara Langsung
Baca Juga: Food Estate Gencar di Sebar, Tingkatkan Produksi Pangan Masyarakat
Otoritas Pengelolaan Dana Investasi Rusia (RDIF) mengumumkan persetujuan vaksin Sputnik V Rusia melawan virus corona oleh Kementerian Kesehatan Republik Paraguay.
Dikutip PortalLebak.com dari sputnikvaccine.com, CEO RDIF, Kirill Dmitriev mengatakan, pesanan vaksin oleh pemerintah Paraguay menunjukkan keminatan negara-negara latin pada Sputnik V.
“Pendaftaran vaksin Sputnik V di Paraguay membuktikan meningkatnya minat negara-negara Amerika Latin terhadap vaksin Rusia yang aman dan efektif melawan virus corona," kata Dmitriev.
Baca Juga: Bertemu Teten Masduki, Shopee Ungkap Dominasi UMKM dan Pedagang Lokal dalam Platform Capai 97 Persen
"Kami berharap lebih banyak negara di kawasan ini (Amerika Latin) juga akan segera menyetujuinya dan siap untuk menciptakan kemitraan baru untuk mengumpulkan upaya dalam memerangi pandemi," lanjut Dmitriev.
Diketahui vaksin buatan Rusia ini memiliki efikasi sebesar 90 persen. Selain itu harga pemasaran vaksin Sputnik V ini terbilang cukup terjangkau di seluruh dunia, yaitu di bawah 10 dolar AS per dosis, atau setara Rp140.000 per dosis vaksin. Ini yang membuat vaksin ini begitu cepat banyak peminatnya.
Menurut menteri Kesehatan Paraguay, Julio Mazzoleni, rencananya, 4.000 dosis vaksin ini digunakan untuk program vaksinasi Covid-19 kepada sekitar 2.000 tenaga kesehatan (nakes) pada 22 Februari 2021 mendatang, dengan perhitungan masing-masing nakes mendapat 2 dosis.***
