Sebuah Kapal Terdampar di Terusan Suez, Perdagangan Dunia Terhambat

25 Maret 2021, 18:19 WIB
Citra Satelit dan kondisi penyelamatan kapal kontainer yang 'terdampar seperti ikan paus' di Terusan Suez, di Mesir, Kamis (25/3/2021). /Foto: Reuters/Yusri Mohamed/

PORTAL LEBAK - Sebuah kapal kontainer yang dikatakan seperti 'ikan paus yang terdampar' memblokir Terusan Suez menyebabkan 'kejutan baru' pada situasi perdagangan global, Kamis 25 Maret 2021.

Pasalnya, para pejabat yang berwenang di Terusan Suez terpaksa menghentikan semua kapal yang memasuki kanal itu dan perusahaan penyelamat mengatakan mungkin perlu berminggu-minggu untuk membebaskan sang kapal yang terdampar itu.

Dengan panjang yang mencapai 400 meter atau hampir sepanjang gedung Empire State Building yang menjulang tinggi, kapal kontainer itu memblokir Terusan Suez.

Terusan Suez merupakan jalur transit perkapalan dunia, yang melalui salah satu saluran pengiriman kargo laut, tersibuk di dunia untuk komoditas minyak dan biji-bijian serta perdagangan lain, yang menghubungkan Asia dan Eropa.

Baca Juga: Cara Beli Mobil Listrik Dengan Bitcoin, Terobosan Elon Musk

Baca Juga: Presiden Jokowi: Bangun Ambon New Port, Pelabuhan Terintegrasi Perikanan

Otoritas Terusan Suez (SCA) mengatakan delapan kapal tunda sedang bekerja untuk memindahkan kapal, yang terjebak secara diagonal melintasi bentangan selatan kanal satu jalur, sejak Selasa pagi 24 Maret 2021, di tengah angin kencang dan badai debu yang menderu.

"Kami tidak bisa memprediksi, mungkin butuh waktu berminggu-minggu, tergantung pada situasinya," ujar Peter Berdowski, CEO perusahaan Belanda Boskalis yang mencoba membebaskan kapal miliknya, seperti PortalLebak.com kutip dari Reuters, Kamis 24 Maret 2021.

Beberapa lusin kapal, termasuk kapal kontainer besar lainnya, termasuk kapal tanker yang membawa minyak dan gas, dan kapal curah yang mengangkut biji-bijian telah mundur di kedua ujung kanal.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Menteri Perdagangan M. Luthfi: Harga Sembako Terkendali

Baca Juga: Sandiaga Uno: Bersepeda Menuju Kantor, Akan Terus Digalakkan

Peristiwa ini pun menciptakan salah satu rekor 'kemacetan pengiriman terburuk' selama bertahun-tahun ini.

Otoritas SCA, telah mengizinkan beberapa kapal tundan untuk memasuki kanal Suez dengan harapan tersumbatnya terusan akibat kapal terdampar terselesaikan. Manajemen SCA juga telah menghentikan sementara semua lalu lintas kapal pada hari Kamis ini.

Tiga belas kapal yang berlayar ke selatan dari Port Said dalam satu konvoi pada Rabu, telah menjatuhkan jangkar di ruang tunggu Danau Bitter, sampai navigasi dapat dilanjutkan, katanya.

Baca Juga: Tayang Pukul 21.00 WIB! Ikatan Cinta 25 Maret 2021: Rendy Kecelakaan, Gagal Temui Pak Sumarno

Baca Juga: Fitur Bermain Bersama dan Mengobrol Antar Pemain Tak Perlu Lagi Harus Berlangganan Xbox Live Gold

Selain itu, Berdowski sang pemilik kapal, mengatakan haluan dan buritan kapal telah diangkat ke kedua sisi kanal.

"Ini seperti paus besar yang terdampar di pantai. Ini beban yang sangat besar di atas pasir. Kita mungkin harus bekerja dengan kombinasi mengurangi berat dengan memindahkan kontainer, minyak dan air dari kapal, kapal tunda dan pengerukan pasir," ujar Berdowski.

Kira-kira 30 persen dari volume peti kemas pengiriman dunia melewati Terusan Suez, sepanjang 193 km atau (120 mil-Red) setiap hari, dan sekitar 12 persen dari total perdagangan global semua barang di dunia.

Pakar perkapalan mengatakan bahwa jika penyumbatan tidak mungkin diselesaikan dalam beberapa hari mendatang. Bahkan, beberapa perusahaan pelayaran mungkin akan merutekan ulang kapal di sekitar ujung selatan Afrika, yang akan menambah waktu sekitar satu minggu perjalanan.

Baca Juga: Catat! Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini dan Esok Ubah Jam Tayang, Simak Pengumumannya!

Baca Juga: Atta Halilintar Ungkap Jumlah Anak yang Diinginkan, Ingin Kalahkan Jumlah Anggota Keluarga Gen Halilintar

Konsultan Wood Mackenzie mengatakan dampak terbesar terjadi pada pengiriman peti kemas, tetapi ada juga total 16 kapal tanker minyak mentah dan produk yang bermuatan karena berlayar melalui kanal dan sekarang tertunda akibat insiden tersebut.

Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM), manajer teknis Ever Given, mengatakan kapal keruk sedang bekerja untuk membersihkan pasir dan lumpur dari sekitar kapal yang memblokir terusan Suez. Sedangkan kapal tunda bersama dengan derek Ever Given bekerja untuk memindahkannya.

Perusahaan jasa kelautan GAC mengeluarkan catatan kepada klien semalam yang mengatakan upaya untuk membebaskan kapal menggunakan kapal tunda terus berlanjut, tetapi kondisi angin dan ukuran kapal yang besar "menghalangi operasi".***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler