Topan Yaas Melanda India, 150.000 Orang Kehilangan Tempat Tinggal

28 Mei 2021, 09:11 WIB
Seekor kuda melewati jalan yang digenangi banjir akibat badai Yaas di Kota Digha, di Distrik Purba Medinipur di India Timur, Bengal, India, (26/05/2021). /Foto: REUTERS/RUPAK DE CHOWDHURI/

PORTAL LEBAK - Lebih dari 150.000 orang kehilangan tempat tinggal, setelah topan melanda India, yang menyebabkan gelombang badai di India timur dan Bangladesh.

Para pejabat kebencanaan India, Kamis 27 Mei 2021 menyatakan hujan lebat menghambat pemberian bantuan di beberapa daerah pesisir dataran rendah.

Setidaknya lima orang tewas di kedua negara tersebut setelah Topan Yaas, bergerak ke pedalaman dari Teluk Benggala pada hari Rabu.

Baca Juga: Sekolah Lapang Geofisika 'SLG' Digelar di Kabupaten Lebak, Ada yang Spesial Dipelajari Soal Bencana Tsunami

Topan Yaas dengan kecepatan hingga 140 kilometer per jam, memicu gelombang pasang di negara bagian Benggala Barat India dan negara tetangga Bangladesh.

Pejabat India menyatakan badai telah melemah menjadi gelombang setelah menghantam pantai, tetapi hujan deras turun di beberapa bagian Benggala Barat.

Otomatis di mana-mana terjadi genangan air laut di sepanjang pesisir pantai di beberapa desa pada Kamis.

Baca Juga: Kontrak Masih Sisa Setahun, Antonio Conte Putus Kontrak dan Dilarang Melatih Klub-Klub Serie A

"Kami memperkirakan pekerjaan perbaikan akan sulit, kecuali cuaca membaik," ujar menteri negara bagian Benggala Barat Bankim Hazra kepada Reuters seperti dikutip PortalLebak.com.

Di delta Sundarbans Benggala Barat, yang membentang ke Bangladesh, sedikitnya 25.000 rumah, banyak di antaranya merupakan rumah lumpur tradisional, telah hancur

Hal ini menyebabkan 150.000 orang kehilangan tempat tinggal, kata Hazra, mengutip perkiraan awal.

Baca Juga: Alur Cerita Sinetron Ikatan Cinta 27 Mei 2021, Andin dan Nino Tahu Kebusukan Elsa

Badai Yaas, merupakan badai kedua yang melanda India dalam seminggu terakhir.

Badai menerpa, saat negara itu bergulat dengan gelombang kedua inveksi virus korona yang mematikan dan telah menghancurkan sistem kesehatan di sana.

Sekitar 500.000 orang mengungsi ke kamp-kamp bantuan di Benggala Barat dan para pejabat memaparkan, mereka telah mengambil langkah, mengurangi risiko potensi penyebaran virus.

Baca Juga: KLHK Gelar Festival Gender 2021, Ini Harapan Menteri Siti Nurbaya

"Tempat penampungan banjir ada ruang karantina, bagi yang tergejala Covid-19 seperti demam, sakit tenggorokan dan sakit badan," ujar Petugas Medis di daerah Gosaba, Dr. Indranil Bargi.

Banyak orang menjalani tes antigen cepat dan siapa pun yang dites positif, akan dipindahkan ke rumah aman yang didirikan di kantor-kantor pemerintah dan sekolah.

Pihak berwenang di Bangladesh juga melaporkan desa-desa terlanda banjir, karena hujan lebat dan gelombang pasang.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total Terjadi 26 Mei 2021, Ini Panduan Salat Sesuai yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW

Tiga orang tewas, dua tenggelam dan sepertiga tertimpa pohon rubuh, ungkap seorang pejabat di Badan Penanggulangan Bencana Bangladesh.

"Saya belum pernah melihat gelombang pasang naik ke tingkat ini. Membanjiri banyak desa dan menghanyutkan rumah-rumah. Banyak orang terdampar," kata Humayum Kabir, seorang pejabat di distrik pesisir Khulna.

Sedangkan di Nepal, warganya bersiap menghadapi banjir di datarannya dan tanah longsor di perbukitan, karena hujan lebat melanda negara Himalaya itu sejak Rabu dan diperkirakan akan berlangsung hingga Sabtu.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler