Kawanan Gajah liar di China, Konvoi Besar-besaran dan Ini yang Terjadi

11 Juni 2021, 01:17 WIB
Gajah liar Asia tengah berbaring tidur, di distrik Jinning, Kunming, provinsi Yunnan, China (07/06/2021). Dikabarkan sebanyak 15 gajah liar telah memasuki siklus hidupnya setelah berjalan lebih jauh setelah meninggalkan hutannya yang di Xishuangbanna National Nature Reserve, according to local media. Gambar diambil (07/06/2021) dengan a drone. /Foto: VIA REUTERS/CHINA DAILY/

PORTAL LEBAK - Kawanan 15 gajah liar berkeliaran lagi setelah beristirahat selama sehari, di sepetak hutan, di pinggiran kota Kunming, di barat daya Cina.

Kawanan gajah ini melanjutkan perjalanan sepanjang tahun, sejauh 500 kilometer, yang tentunya telah menyita perhatian publik.

Beberapa foto drone yang diambil pada hari Senin, oleh pemadam kebakaran hutan provinsi kota Kunming, menunjukkan anggota kawanan gajah itu tidur, di tempat terbuka, di tengah hutan, di distrik Jinning.

Baca Juga: Chelsea Belum Ajukan Penawaran Untuk Saul Niguez, Atletico Madrid Siap Tukar Dengan Silva

Seperti PortalLebak.com kutip dari Reuters, padahal kawasan itu tengah dilanda hujan lebat dan badai petir sebelumnya.

Selanjutnya gajah-gajah itu mulai bergerak lagi pada Selasa pagi, mendorong putaran baru aktivitas oleh pihak berwenang, menurut penyiar CCTV.

Di tengah kekhawatiran gajah dapat merambah pemukiman manusia, tim pelacak saat ini bekerja sepanjang waktu untuk memantau pergerakan mereka. Lebih dari 400 personel tanggap darurat juga telah dikerahkan.

Baca Juga: Gagasan Gelar Profesor bagi Megawati Soekarnoputri, Merupakan Anugerah dari Universitas Pertahanan

Chen Fei, direktur Pusat Penelitian Gajah Asia Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput, mengatakan mereka mengawasi dengan cermat para gajah itu.

Sekaligus, untuk melihat apakah kawanan itu melanjutkan lintasannya ke utara, dan akan mengevakuasi desa jika perlu, kata CCTV.

Kawanan itu memulai perjalanannya ke utara lebih dari setahun yang lalu, melakukan perjalanan dari zona perlindungan gajah yang ditunjuk di Xishuangbanna, dekat perbatasan China dengan Myanmar.

Baca Juga: Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Vaksinasi di Kota Bandung, Antusias Sebanyak 5000 Orang Divaksin

Ruang yang tersedia untuk komunitas gajah asli Tiongkok yang tersisa secara bertahap menyusut selama bertahun-tahun.

Ini terjadi setelah hutan tropis Xishuangbanna diganti dengan alih lahan menjadi perkebunan pisang, teh atau karet.

Atau hutan bagi gajah, digunakan untuk menanam bahan baku yang menguntungkan untuk pengobatan tradisional Tiongkok.

Baca Juga: Selebgram Awkarin alias Karin Novilda, Gak Sangka Walau Punya Riwayat Asma Berhasil Mendaki Gunung

Tidak jelas apa yang mendorong kawanan gajah itu pergi ke utara, tetapi upaya konservasi di Yunnan selama beberapa dekade terakhir, telah mendata jumlah gajah berlipat ganda.

Meningkatnya populasi gajah ini, menempatkan tanah dan sumber daya yang minim, di bawah tekanan hidup bagi hewan besar tersebut yang semakin berat.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler