Jupiter Kembali Jadi Planet dengan Jumlah Bulan Terbanyak Patahkan Rekor Saturnus

20 Februari 2023, 02:56 WIB
Planet Jupiter beserta satelit alami atau bulan terbesarnya yang pernah ditemukan /NASA/

PORTAL LEBAK - Meskipun bentuknya bulat mirip planet yang ada di susunan tata surya, bulan bukanlah termasuk ke dalam planet. Mereka mengorbit mengelilingi sebuah planet.

Dalam dunia astronomi bulan dikategorikan sebagai satelit alami yang mendampingi sebuah planet saat rotasi maupun revolusi mengitari matahari atau bintang.

Tapi tahukah jika di sistem Tata Surya kita terdapat planet yang memiliki jumlah satelit alami atau bulan lebih dari satu buah, bahkan jumlahnya menjadi yang terbanyak di antara planet-planet dalam tata surya.

Baca Juga: Pesawat Cygnus NG-17 Bawa Sejumlah Eksperimen Ilmiah ke Laboratrium Luar Angkasa Demi Siapkan Masa Depan

Sebelum direbut oleh planet Saturnus, Jupiter adalah penyandang gelar planet dengan satelit alami terbanyak di susunan tata surya kita.

Pada tahun 2018, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mencatat planet Jupiter mempunyai satelit alami berjumlah 79 buah.

Pada tahun 2019 Saturnus jadi planet dengan jumlah bulan terbanyak setelah para astronom berhasil mendata bahwa ada 82 bulan berputar-putar di sekelilingnya. Bahkan jumlah tersebut meningkat menjadi 83 pada tahun 2021.

Baca Juga: Sejarah Manusia Ubah Orbit Benda Luar Angkasa, NASA Berhasil Tabrakan Wahana DART ke Asteroid

Namun gelar jumlah bulan terbanyak Saturnus hanya bertahan sekitar tiga tahun karena tahun ini harus direbut oleh planet Jupiter.

Planet terbesar di tata surya itu baru saja merebut kembali mahkotanya sebagai planet dengan bulan terbanyak.

Pada pembaruan data NASA berjudul Jupiter Fact Sheet jumlah bulan milik Jupiter kini bertambah selusin lebih menjadi 92 bulan.

Baca Juga: Ingenuity Berhasil Bertahan Pada Suhu Malam Hari di Planet Merah, Penerbangan Bersejarah Dilakukan 12 April

Bulan yang baru ditemukan tercatat dalam tabel di situs Carnegie Science. Situs tersebut adalah bagian dari Carnegie Institution for Science's Earth and Planets Laboratory, salah satu tim yang terlibat penemuan bulan baru Jupiter dan Saturnus yang dipimpin oleh Scott S. Sheppard.

Penemuan selusin bulan baru disebutkan Sheppard dimulai pada 2017 di mana posisi Jupiter berada dalam wilayah observasi timnya. Padahal agenda utama tim saat itu adalah mencari planet baru di luar sistem tata surya, jauh melewati Pluto.

Lintasan atau orbit satelit alami atau bulan yang dimiliki planet Jupiter saat ini. Total Jupiter saat ini mempunyai 92 buah bulan dan membuatnya jadi planet dengan bulan terbanyak di susunan sistem Tata Surya

"Jupiter kebetulan berada di langit dekat bidang pencarian tempat kami mencari objek Tata Surya yang sangat jauh, jadi kami kebetulan dapat mencari bulan baru di sekitar Jupiter sambil pada saat yang sama mencari planet di pinggiran sistem Tata Surya kita," kata Sheppard, dikutip PortalLebak.com dari Carnegie Science, 20 Februari 2023.

Baca Juga: Ilmuwan Luar Angkasa Temukan 5 Penemuan Hebat di Tahun 2020

Namun dari data yang tercantum di situs hanya setengah lusin saja yang ditampilkan dalam daftar bulan-bulan milik Jupiter. Hal ini dilihat dari tahun penemuan bulan di tahun 2021.

Pengamatan memakan waktu hingga satu tahun untuk memastikan bulan yang ditemukan merupakan bulan yang berbeda dari bulan yang pernah ditemukan, diamati dari setiap lintasan orbitnya.

Dan juga untuk memastikan bulan tidak hilang, seperti tidak mengorbit planet Jupiter lagi atau hancur bertabrakan dengan bulan ataupun benda angkasa lain.

"Dibutuhkan beberapa pengamatan untuk memastikan sebuah objek benar-benar mengorbit di sekitar Jupiter. Jadi, seluruh proses memakan waktu satu tahun," Gareth Williams dari International Astronomical Union’s Minor Planet Center.

Baca Juga: Turki Serius Ke Bulan, Uji Coba Pesawat Ruang Angkasa Dilakukan Pada Pekan Luar Angkasa Dunia

Bulan baru milik Jupiter rata-rata memiliki ciri redup dan berukuran kecil yakni 1-3 kilometer, selain itu bulan-bulan ini lebih dipengaruhi oleh gas dan debu di sekitarnya.

Waktu mengorbit bulan-bulan ini mencapai ratusan hari, bahkan ada yang durasinya sama seperti satu atau dua kali orbit Bumi terhadap Matahari. Faktor itu yang juga membuat pengamatan hingga penetapan sebagai bulan baru menjadi sangat lama.

Para astronom mengatakan pekerjaan mereka menemukan bulan yang mengitari planet-planet di tata surya masih terus akan dilakukan karena potensi menemukan bulan baru di masa depan masih sangat besar.

Baca Juga: Tim Peneliti Berhasil Rekonstruksi Komposisi yang Mirip dengan Parfum Cleopatra dari Botol 2000 Tahun Lalu

Ini menandakan perlombaan menyandang gelar planet dengan bulan terbanyak antara Jupiter dan Saturnus belum selesai.

Di samping dua planet tersebut, Uranus dan Neptunus memiliki bulan yang juga banyak, masing-masing jumlahnya yaitu 27 dan 14.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Tags

Terkini

Terpopuler