Kepolisian Dubai Selamatkan Pekerja Migran Indonesia Asal Cianjur yang Terjerat Prostitusi

13 Juli 2023, 05:00 WIB
Ilustrasi penyekapan dan penganiayaan di apartemen Bekasi./ Pixabay /

PORTAL LEBAK - Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Ida binti Odin Warya (IOW), 39 tahun, yang sempat tak diketahui kabarnya di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), telah berhasil diselamatkan Kepolisian Dubai.

IOW berhasil ditemukan pada hari Senin, 10 Juli 2023, sekitar pukul 04.00 waktu setempat, berkat usaha Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Dubai mengumpulkan informasi yang diteruskan ke pihak kepolisian setempat.

Belakangan diketahui, IOW yang merupakan warga Cianjur, Jawa Barat, terjerat dalam praktik prostitusi. Dia disekap bersama warga Indonesia lainnya, yakni Sri Pujayanti warga Desa Cangkring, Kecamatan Kasemen, kota Serang, Banten.

Baca Juga: Berkat Kunjungan Menkumham ke Jenewa, Masyarakat Bisa Daftarkan Jenama ke HKI Internasional

Dilansir dari Kementerian Luar Negeri RI, KJRI Dubai sudah menemui kedua PMI yang mengalami penyekapan tersebut di Kantor Pusat Kepolisian Dubai.

Kondisi kedua korban saat ditemukan dalam keadaan baik dan sehat. KJRI Dubai juga memfasilitas panggilan video antara IOW dengan dua anaknya yang tinggal di Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.

IOW dan SP hingga kini masih berada di kantor Kepolisian Dubai untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut sehingga polisi dapat melakukan penegakan hukum kepada sindikat prostitusi yang menyekap korban selama ini.

Baca Juga: Retno Marsudi Sindir Junta Militer Myanmar yang Ingin Bawa Senjata Nuklir ke Kawasan Asia Tenggara

Untuk sementara waktu, IOW dan SP akan ditampung di fasilitas akomodasi Dubai Foundation for Women and Children.

Guna mengurangi rasa kekhawatiran keluarga IOW di Indonesia, Direktorat PWNI Kemenlu bersama Dinas Ketenagakerjaan Cianjur dan BP3MI telah menemui pihak keluarga secara langsung.

Rombongan menyampaikan perkembangan IOW di Dubai secara langsung serta langkah-langkah yang akan diambil Kemenlu dan KJRI Dubai terkait penanganan hukum, termasuk fasilitas pemulangan IOW.

Baca Juga: New York Times: Ada Bukti Rusia Meledakkan Bendungan Kakhovka di Ukraina

Namun itupun setelah Kepolisian Dubai selesai melakukan proses hukum terhadap insiden penyekapan dan dugaan prostitusi terhadap korban IOW dan SP.

Sepanjang tahun 2023, perwakilan pemerintah Indonesia di UEA sudah berhasil memulangkan 293 PMI bermasalah ke Tanah Air. Oleh sebab itu pemerintah mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap tawaran kerja di Timur Tengah.

"Masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan di Timur Tengah sebagai pekerja rumah tangga yang berpotensi mengalami eksploitasi seksual," kata Kemenlu, dari laman resmi mereka pada 12 Juli 2023.

Baca Juga: Jemaah Indonesia Diminta Jangan Lakukan Aktivitas Berat Jelang Puncak Haji 2023, Kemenag: Ibadah di Hotel Saja

"Pemerintah Indonesia masih memberlakukan moratorium pengiriman pekerja sektor rumah tangga ke pengguna perseorangan di Timur Tengah," pungkasnya.

Dugaan perdagangan manusia terungkap setelah dua anak IOW minta tolong polisi

Kabar IOW menjadi korban penyekapan usai dua anak IOW melapor kepada Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Video curhatan mereka kemudian viral dan mendapat perhatian publik, serta respon cepat tanggap dari Polres Cianjur.

Baca Juga: Presiden China Xi Jinping: China Siap Bantu Damaikan Palestina dan Israel

Beruntungnya, penyelidikan yang dilakukan polisi di Indonesia membuahkan hasil. Satu pelaku berinisial HR berhasil ditangkap kemudian dari hasil pengembangan terungkap bahwa korban IOW bertemu HR sejak April 2022 dan diiming-imingi bekerja di Arab Saudi dengan gaji tinggi.

Tersangka HR kemudian mengenalkan korban kepada M yang berperan sebagai sponsor keberangkatan IOW menuju Arab Saudi. IOW meninggalkan Indonesia pada Mei 2022.

Di tempat ia bekerja, IOW mengeluh soal suasana kerja yang tidak nyaman dan digaji tidak sesuai perjanjian oleh majikannya. Keluhannya itu ia ungkapkan di jejaring sosial Facebook.

Baca Juga: Ini Uniknya Parade 'Trooping the Colour' Pertama untuk Raja Charles dari Kerajaan Inggris

Nahas, IOW bertemu pelaku perdagangan orang berinisial EK yang menawarkannya pekerjaan dengan bayaran tinggi. Alasan itu yang membuatnya kabur sambil memberitahukan posisi terakhirnya kepada suaminya, Suryana (41 tahun).

Komunikasi tersebut menjadi yang terakhir kalinya diterima keluarga Suryana di Indonesia, karena alat komunikasi disita oleh pelaku.

Mulai dari sana keluarga melaporkan masalah tersebut ke Polres Cianjur, pada 6 Juli 2023, sehingga terbongkar jaringan yang terlibat.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler