Baca Juga: Jelang Ramadhan, Menteri Perdagangan M. Luthfi: Harga Sembako Terkendali
Baca Juga: Sandiaga Uno: Bersepeda Menuju Kantor, Akan Terus Digalakkan
Peristiwa ini pun menciptakan salah satu rekor 'kemacetan pengiriman terburuk' selama bertahun-tahun ini.
Otoritas SCA, telah mengizinkan beberapa kapal tundan untuk memasuki kanal Suez dengan harapan tersumbatnya terusan akibat kapal terdampar terselesaikan. Manajemen SCA juga telah menghentikan sementara semua lalu lintas kapal pada hari Kamis ini.
Tiga belas kapal yang berlayar ke selatan dari Port Said dalam satu konvoi pada Rabu, telah menjatuhkan jangkar di ruang tunggu Danau Bitter, sampai navigasi dapat dilanjutkan, katanya.
Baca Juga: Tayang Pukul 21.00 WIB! Ikatan Cinta 25 Maret 2021: Rendy Kecelakaan, Gagal Temui Pak Sumarno
Baca Juga: Fitur Bermain Bersama dan Mengobrol Antar Pemain Tak Perlu Lagi Harus Berlangganan Xbox Live Gold
Selain itu, Berdowski sang pemilik kapal, mengatakan haluan dan buritan kapal telah diangkat ke kedua sisi kanal.
"Ini seperti paus besar yang terdampar di pantai. Ini beban yang sangat besar di atas pasir. Kita mungkin harus bekerja dengan kombinasi mengurangi berat dengan memindahkan kontainer, minyak dan air dari kapal, kapal tunda dan pengerukan pasir," ujar Berdowski.
Kira-kira 30 persen dari volume peti kemas pengiriman dunia melewati Terusan Suez, sepanjang 193 km atau (120 mil-Red) setiap hari, dan sekitar 12 persen dari total perdagangan global semua barang di dunia.