Pedagang Pangsit Tewas Ditembak Pasukan Bersenjata Myanmar, Dibawa dan Dikremasi Tanpa Izin Keluarga

- 10 April 2021, 16:38 WIB
Penggeledahan oleh tentara dan militer bersenjata di San Pya, Kyaukpadaung, kota Mandalay
Penggeledahan oleh tentara dan militer bersenjata di San Pya, Kyaukpadaung, kota Mandalay /Foto: Twitter/@SongMyanmar/

Baca Juga: Bencana Siklon Tropis Seroja, Gubernur Tetapkan Status Tanggap Darurat NTT

"Mereka (militer) menembak dia di betis dahulu, kemudian menembaknya lagi saat dia berlari dan memukul punggungnya," kata seorang saksi mata, seperti yang dikutip PortalLebak.com dari Myanmar Now, 10 April 2021.

Kemudian tentara mengangkat jasad Tin Moe ke truk militer dan membawanya pergi, menurut seorang saksi mata.

Seseorang yang tinggal satu lingkungan dengan Tin Moe diminta datang ke krematorium oleh perwakilan Junta untuk memastikan bahwa Tin Moe sudah tewas.

Baca Juga: Putri Satu-satunya Pangeran Philip Ungkap Kesannya di Televisi Sebelum Ayahnya Dikabarkan Meninggal

Baca Juga: Kabar Duka Dari Keluarga Kerajaan, Pangeran Philip Meninggal Dunia

Di tempat yang sama di kota Kyaukpadaung pada 27 Maret, juga ada dua pengunjuk rasa yang tewas di tangan angkatan bersenjata.

Aksi kudeta belakangan ini disebut media lokal Myanmar sebagai hari penumpasan yang intensif dan paling brutal. Diketahui akibat dari aksi kudeta yang berlebihan oleh Junta militer hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 100 warga sipil.

Kebanyakan dari korban meninggal nasibnya sama seperti Tin Moe. Mereka dibawa dan dikremasi tanpa seizin keluarga, setelah dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Ditlantas Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Titik Operasi Pelarangan Mudik, Jumlahnya Masih Akan Bertambah

Halaman:

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Myanmar Now


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah