Network
PORTAL LEBAK - Kudeta yang dilakukan militer Myanmar terhadap pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi membuat puluhan ribu orang antusias turun ke jalan untuk melakukan protes dengan kudeta tersebut.
Akses internet masyarakat telah terblokir oleh pihak berwenang di saat rakyat yang mencoba membatalkan perebutan kekuasaan dari tangan militer dan menuntut pembebasan Suu Kyi dari yang berjumlah ratusan tumbuh berjumlah ribuan massa.
Saat ini akses masyarakat ke internet telah dipulihkan pada Minggu sore. Ini dilaporkan oleh pengguna internet di Yangon bahwa data ponsel mereka tiba-tiba berfungsi kembali yang dikutip PortalLebak.com dari AP News.
Baca Juga: Aturan Ganjil-Genap, Kurangi 8.000 Kendaraan Masuk Kota Bogor
Baca Juga: Razia THM di Tanjung Pinang, Pom Lantamal IV Amankan 3 Orang Tak Bawa Identitas Dalam Ops Gaktib Gab
Pihak berwenang menutup sebagian besar akses ke internet. Maka dari celah di firewall militer memungkinkan beberapa berita mengalir ke luar Myanmar, tetapi juga membawa kekhawatiran akan pemadaman informasi yang lengkap.
Media sosial seperti Facebook dan Twitter pun diperintahkan untuk diblokir, meski sebagian tetap dapat diakses. Platform media sosial ini dianggap pihak berwenang sebagai sumber berita independen dan juga sebagai alat mengorganisir massa untuk melakukan protes ke jalan.
Netblocks yang berbasis di London, layanan organisasi non-pemerintah yang memantau keamanan siber dan tata kelola Internet dan memonitor kebebasan internet di seluruh negara di dunia, mengkonfirmasi bahwa telah ada pemulihan sebagian konektivas internet pada hari Minggu di Myanmar, dengan catatan mungkin hanya sementara dan pemblokiran berbagai platform media sosial.
Baca Juga: Akibat Pergeseran Tanah 10 Rumah Warga Bojong Koneng Bogor Rusak, Polisi Evakuasi ke Tempat Aman
