Stadion Melbourne Cricket Ground Jadi Klaster Penyebaran Covid-19, Ini yang Dilakukan Pemerintah Australia

- 26 Mei 2021, 08:28 WIB
File foto: Pemerintah negara bagian Victoria, Australia, memerintahkan isolasi mandiri terhadap banyak orang  yang ditengarai terinfeksi Covid-19. Mereka termasuk di antara sekitar 23.400 orang yang menghadiri pertandingan Liga Sepak Bola Australia (AFL) di stadion Melbourne Cricket Ground (MGC), pada hari Minggu (23/05/2021).
File foto: Pemerintah negara bagian Victoria, Australia, memerintahkan isolasi mandiri terhadap banyak orang yang ditengarai terinfeksi Covid-19. Mereka termasuk di antara sekitar 23.400 orang yang menghadiri pertandingan Liga Sepak Bola Australia (AFL) di stadion Melbourne Cricket Ground (MGC), pada hari Minggu (23/05/2021). /Foto: Reuters/David Gray/

PORTAL LEBAK - Pemerintah negara bagian Victoria di Australia menambahkan stadion Melbourne Cricket Ground (MCG) ke daftar klaster virus korona (Covid-19).

Otoritas setempat memerintahkan ribuan penggemar sepak bola untuk mengisolasi diri, karena melaporkan enam kasus baru yang didapat secara lokal di stadion Melbourne Cricket Ground, pada hari Rabu 25 Mei 2021.

Karena banyak orang yang terinfeksi termasuk di antara sekitar 23.400 orang yang menobton pertandingan Liga Sepak Bola Australia (AFL) di stadion Melbourne Cricket Ground, pada hari Minggu 23 Mei 2021.

Baca Juga: Kepala BNPB Ganip Warsito Dilantik Presiden Jokowi

Pejabat negara Victoria mengungkapkan, jumlah kelompok terinfeksi di Melbourne bertambah menjadi 15 orang, dalam 3 hari terakhir.

Bekas stadion Olimpiade berkapasitas 100.000 itu termasuk dalam daftar lokasi yang terpapar virus di Melbourne bersama puluhan tempat baru termasuk supermarket, kafe, dan pub.

Negara bagian Victoria pada Selasa 24 Mei 2021, memberlakukan kembali pembatasan pada pertemuan dan mewajibkan penggunaan masker di restoran, hotel, dan tempat dalam ruangan lainnya hingga 4 Juni 2021.

Baca Juga: Supermaket Giant Tutup 31 Juli 2021 Diumumkan, Isak Tangis Mendera Para Karyawan

Seperti PortalLebak.com kutip dari Reuters, pemerintah Selandia Baru menghentikan perjalanan bebas karantina ke negara bagian itu, selama tiga hari.

Kasus-kasus baru telah ditelusuri kembali terkait varian baru virus asal India yang ditemukan pada seorang pelancong luar negeri yang telah menyelesaikan masa karantina.

Tetapi para pejabat belum menemukan bagaimana virus korona itu menyebar ke komunitas yang lebih luas.

Baca Juga: Tentang Dana Desa di Audiensi Kemendes PDTT, Kapolri: Ada Edukasi Polri dan Ada Penyimpangan Ada Sanksi!

Sebelumnya, Australia telah berhasil mengatasi wabah di masa lalu dengan pelacakan kontak yang cepat, penutupan lokal, dan aturan jarak sosial yang ketat.

Hal ini membantu menjaga jumlah pasien Covid-19 relatif rendah dibandingkan dengan negara maju lainnya.

Australia telah mencatat lebih dari temuan 30.000 kasus dan 910 kasus kematian sejak pandemi Covid-19 dimulai.

Baca Juga: Bahan Baku Vaksin Covid-19 Datang Lagi, Airlangga: Pemerintah Pastikan Keamanan dan Kualitasnya

Gelombang kedua Covid-19 melanda Victoria akhir tahun lalu yang mengakibatkan negara bagian menyumbang sekitar 70 persen dari total kasus dan 90 persen kematian di Australia.

Wabah itu baru bisa dikendalikan setelah penguncian yang lama dan ketat di negara benua tersebut.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah