Banjir Mengepung Banyak Negara di Eropa Barat, Korban Tewas Lebih Dari 120

- 17 Juli 2021, 07:00 WIB
Pemandangan banjir dari udara di Erftstadt-Blessem, Jerman, Jumat (16/07/2021).
Pemandangan banjir dari udara di Erftstadt-Blessem, Jerman, Jumat (16/07/2021). /Foto: via REUTERS/Rhein-Erft-Kreis/

Otoritas negara Di Belgia, mengumumkan hari berkabung pada Selasa, para pejabat mengatakan setidaknya ada 20 orang tewas dan 20 lainnya hilang.

Banjir merupakan 'bencana dimensi bersejarah,' kata Armin Laschet, perdana menteri negara bagian North Rhine-Westphalia di Jerman.

Baca Juga: Mobil Dinas Jadi Mobil Pengangkut Jenazah, Pemkot Tangerang Siagakan Layanannya

Armin juga merupakan kandidat dari partai CDU yang berkuasa, untuk menggantikan Kanselir Jerman Angela Merkel, yang mundur setelah pemilihan pada bulan September 2020.

Kehancuran banjir, yang oleh para ahli meteorologi dikaitkan dengan perubahan iklim yang didorong oleh perubahan aliran udara jet.

Perubahan iklim ini telah membawa air ke daratan yang pernah direklamasi dari laut, hal ini dapat mengguncang politik, yang sampai saat ini tidak banyak membahas iklim.

Baca Juga: Viral di Medsos Anggota DPRD NTB Cekcok dengan Petugas PPKM di Mataram, Ini Sebabnya!

"Ini adalah kepastian yang menyedihkan bahwa peristiwa ekstrem seperti itu akan menentukan kehidupan kita sehari-hari lebih dan lebih sering di masa depan," ungkap Laschet, terkait upaya memerangi pemanasan global.

Merkel lantas menggelar konferensi video bersama Laschet, yang memberi tahu dia tentang upaya pencarian dan penyelamatan.

Seorang juru bicara pemerintah Jerman menambahkan, kanselir berencana untuk mengunjungi daerah-daerah yang terkena dampak banjir.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah