Ribuan Warga Filipina Dievakuasi, Hujan Badai Tropis Membanjiri Ibu Kota Manila

- 25 Juli 2021, 12:29 WIB
Seorang pria bersepeda menembus genangan banjir di satu ruas jalan di Ibu Kota Manila, Filipina, (24/07/2021).
Seorang pria bersepeda menembus genangan banjir di satu ruas jalan di Ibu Kota Manila, Filipina, (24/07/2021). /Foto: REUTERS/LISA MARIE DAVID/

PORTAL LEBAK - Pihak berwenang Filipina mengevakuasi ribuan penduduk di ibu kota, Manila, dan mengungsikan mereka ke dataran yang lebih tinggi.

Hal ini terjadi setelah Kota Manila alami kelumpuhan akibat banjir yang melanda hampir di seluruh bagian kota.

Banjir melanda setelah hujan lebat akibat monsun, ditambah dengan badai tropis, membanjiri kota dan provinsi-provinsi terdekat di Manila.

Baca Juga: 60 Ribu Jamaah Sukses Laksanakan Ibadah Haji 1442 H di Tahun 2021

Badan bencana nasional Filipinan mengungkapkan sekitar 15.000 orang, kebanyakan dari daerah pinggiran Manila yang rawan banjir, telah dipindah ke pusat-pusat evakuasi.

"Kami memutuskan untuk mengungsi lebih awal," kata Luzviminda Tayson, 61 tahun, seperti PortalLebak.com kutip dari Reuters, Minggu 25 Juli 2021.

"Kami tidak ingin air naik dan tergenang," kata Tayson, satu dari sekitar 2.900 pengungsi.

Baca Juga: Saat Laksanakan Patroli, Anggota Satgas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda UNIFIL Kecelakaan

Para pengungsi juga diingatkan agar melakukan physical distancing (jaga jarak) saat mereka berlindung di sebuah sekolah dasar, di kota Marikina.

"Beberapa rumah terendam hingga atap," ungkap Gubernur Provinsi Oriental Mindoro, Humerlito Dolor, kepada stasiun radio DZMM.

Di beberapa bagian wilayah ibu kota Filipina, kawasan perkotaan yang berpenduduk lebih dari 13 juta orang, air banjir naik setinggi lebih dari satu meter, di beberapa tempat dan memutus jalan bagi kendaraan roda dua dan empat.

Baca Juga: Jusuf Hamka Tinjau Krematorium Cilincing, Pastikan Pasien Covid-19 Dilayani Biaya Murah

"Kementerian Pekerjaan Umum Filipina sibuk pada Sabtu membersihkan puing-puing dan tanah longsor dari jalan-jalan di provinsi-provinsi itu," ujar Juru Bicara Kepresidenan Filipina Harry Roque.

Cuaca buruk telah melanda hampir seluruh penjuru dunia dalam beberapa pekan terakhir, mengakibatkan banjir di China, India dan Eropa Barat.

Selain itu terjdi pula gelombang panas di Amerika Utara, meningkatkan kekhawatiran tentang dampak perubahan iklim yang ekstrim.

Baca Juga: Cara Pencairan BLT Dana Desa, Saat Ini Bisa Dipermudah dan Dirapel 3 Bulan Sekaligus

Filipina merupakan negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki lebih dari 7.600 pulau, menderita, dilanda sekitar 20 badai tropis per tahun.

Gerakan air di Samudra Pasifik yang lebih hangat, dinilai para ahli meteorologi, akan menimbulkan badai lebih kuat dan membawa hujan yang lebih deras.

Filipina juga bergulat dengan salah satu wabah Covid-19 terburuk di Asia dan telah memperketat pembatasan untuk mencegah penyebaran varian Delta, yang lebih menular.

Baca Juga: Aksi Sosial Tzu Chi dan Pengusaha Peduli NKRI Bentuk Gotong Royong Bantu Pemerintah Ringankan Beban Rakyat

Dengan lebih dari 1,54 juta kasus dan 27.131 kematian, Filipina memiliki jumlah infeksi dan kematian Covid-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x