Warga Thailand Gelar Unjuk Rasa Besar-besaran Tuntut PM Mengundurkan Diri

- 15 Agustus 2021, 13:40 WIB
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menghadiri sesi foto keluarga dengan menteri kabinet baru (tidak digambarkan) di Gedung Pemerintah di Bangkok, Thailand, 30 Maret 2021.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menghadiri sesi foto keluarga dengan menteri kabinet baru (tidak digambarkan) di Gedung Pemerintah di Bangkok, Thailand, 30 Maret 2021. /Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha/

"Tiga jalur yang kami rencanakan jelas menghindari melewati kawasan dengan keamanan tinggi atau tempat-tempat sensitif yang bisa memicu konfrontasi," kata aktivis Nattawut Saikua.

Polisi mengungkapkan penggunaan kekuatan terkadang diperlukan untuk menjaga ketertiban umum.

Baca Juga: Wah, Tunggal Putra dan Putri Indonesia Gagal Masuk 8 Besar Toyota Thailand Open 2021

Otoritas kepolisian juga menambahkan bahwa mereka telah mematuhi standar internasional dalam menggunakan gas air mata, peluru karet dan meriam air.

"Kita perlu menegakkan hukum dan menjaga perdamaian," kata kepala polisi Thailand Suwat Jangyodsuk, tanpa merinci apakah polisi berniat menggunakan kekerasan.

Seperti PortalLebak.com lansir dari Reuters, Lebih dari 130 orang telah ditangkap dalam putaran terakhir unjuk rasa anti-pemerintah sejak pertengahan Juli.

Baca Juga: Partai Bertikai, PM Malaysia Muhyiddin Yassin Akan Mengundurkan Diri

Gerakan protes anti-pemerintah yang dipimpin pemuda Thailand tampaknya telah mendapatkan kembali momentum.

Dukungan atas gerakan ini, makin meluas setelah unjukr rasa tahun lalu menarik ratusan ribu orang turun ke jalan, sebelum tindakan keras oleh pihak berwenang.

Kelompok politik lain, termasuk beberapa mantan sekutu Prayuth, sekarang bergabung dengan para pengunjuk rasa.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah