Gempa Bumi Beruntun di La Palma Spanyol, Jadi Peringatan Gunung Berapi Tetap Aktif

- 18 September 2021, 09:09 WIB
Turis berfoto selfie di Gunung Berapi San Antonio di Pulau Canary La Palma, Spanyol, 17 September 2021.
Turis berfoto selfie di Gunung Berapi San Antonio di Pulau Canary La Palma, Spanyol, 17 September 2021. /Foto: REUTERS/BORJA SUAREZ/

PORTAL LEBAK - Lonjakan aktivitas gempa seismik di Pulau Canary, Spanyol, La Palma, telah melambat beberapa hari terakhir.

Meski demikian, gempa dapat kembali kapan saja, ungkap pihak berwenang hari Jumat, 17 September 2021, yang telah memperingatkan setengah populasi pulau itu dalam siaga kuning untuk letusan gedung.

"Penurunan aktivitas seismik mungkin bersifat sementara dan tidak berarti penghentian pengaktifan kembali," ujar dinas darurat regional.

Baca Juga: Empat Gunung Berapi Bergejolak di Kepulauan Aleutian Alaska, Tiga Gunung Level Oranye

Hal ini diungkapkan dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan dengan politisi Spanyol, pakar gunung berapi dan otoritas pertahanan sipil.

Para ilmuwan telah mencatat lebih dari 4.000 getaran gempa, di taman nasional Cumbre Vieja, di selatan pulau itu.

Kondisi ini mendorong pihak berwenang mengumumkan peringatan kuning, untuk letusan hari Selasa, yang kedua dari sistem peringatan empat tingkat.

Baca Juga: Erupsi Gunung Berapi di Islandia Tak Ditakuti, Ribuan Wisatawan Malah Nikmati

Peringatan kuning mempengaruhi sekitar 35.000 orang di wilayah Fuencaliente, Los Llanos de Aridane, El Paso y Mazo, dilansir PortalLebak.com dari Reuters.

Pihak berwenang pada hari Jumat menyarankan orang-orang di daerah tersebut untuk menyiapkan ransel darurat, dengan persediaan vital dan ponsel jika evakuasi diperintahkan.

Apa yang disebut "kawasan gempa" biasa terjadi di rantai pulau vulkanik seperti Canaries, kata Eduardo Suarez, ahli vulkanologi dari National Geographic Institute Spanyol, di Tenerife.

Baca Juga: Polisi Bekuk Pelaku Prostitusi Daring dengan Modus Libatkan ABG di Kabupaten Tangerang

"Yang perlu diperhatikan kali ini adalah biasanya terjadi di antara kerak dan mantel, pada kedalaman sekitar 20 kilometer. Sekarang di beberapa zona energi itu berada antara 1 km-3 km dari permukaan," katanya.

Lebih dari 11 juta meter kubik (388 juta kaki kubik) magma telah meresap ke Cumbre Vieja, sekitar seperempat dari jumlah yang dikeluarkan selama letusan besar gunung itu yang terakhir terjadi pada tahun 1971.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x