PORTAL LEBAK - Pemerintah Australia menyatakan Kesepakatan perdagangannya dengan Uni Eropa akan saling menguntungkan.
Selain itu, kehadiran anggota Uni Eropa yang lebih besar di Indo-Pasifik sangat dimungkinkan.
Menteri perdagangan Australia, menyatakan hal itu saat Canberra mencoba memperbaiki hubungan dengan Prancis, setelah membatalkan kesepakatan kapal selam senilai $40 miliar.
Baca Juga: 21 Kapal Perang Dikerahkan TNI Mencari Kapal Selam Nanggala 402
Australia pekan lalu membatalkan kesepakatan dengan Grup Angkatan Laut Prancis, untuk membangun armada kapal selam konvensional.
Australia justru sebaliknya membangun setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir, dengan teknologi AS dan Inggris.
Ini setelah mencapai persetujuan kemitraan keamanan trilateral, dengan kedua negara tersebut.
Baca Juga: KOI Berharap Perubahan Politik di Australia Batalkan Brisbane Tuan Rumah Olimpiade 2032
Pembatalan itu telah membuat marah Prancis, yang menuduh Australia dan Amerika Serikat menikamnya dari belakang.
Alhasil Prancis menarik duta besarnya dari Canberra dan Washington. Dalam solidaritas dengan Prancis, anggota parlemen UE juga mendukung Prancis.
Secara terbuka parlemen EU mempertanyakan apakah kesepakatan perdagangan dengan Australia dapat dimungkinkan.
Baca Juga: Hari Pertama Operasi Patuh Jaya, 2.560 Pelanggar Lalu Litasn Didenda
Menteri Perdagangan Australia Dan Tehan pada hari Rabu mendesak UE untuk maju dengan kesepakatan perdagangan.
"FTA Australia-UE adalah demi kepentingan terbaik semua pihak," kata Tehan dalam pidatonya di Canberra.
"Uni Eropa akan menggunakannya sebagai cara untuk memperkuat keterlibatannya dengan Indo-Pasifik karena mereka menyadari bahwa kawasan itu membawa beban ekonomi dunia."
Baca Juga: Menhan Lloyd Austin Akui Operasi Militer Terakhir Tentara AS Dengan Drone Bunuh Warga Sipil
Australia dan UE akan mengadakan putaran pembicaraan berikutnya tentang kesepakatan perdagangan pada 12 Oktober.
Australia mengharapkan pembicaraan itu berlanjut, meskipun kemarahan yang mendalam terlihat jelas di New York dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Apalagi saat seorang anggota parlemen senior Uni Eropa menghilangkan basa-basi yang normal, ketika berbicara dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Selasa lalu.
Baca Juga: BTS Dan Megan Thee Stallion Akhirnya Bertemu Langsung, Hayo Siapa yang Panik
"Bagi kami transparansi dan loyalitas adalah prinsip dasar untuk membangun kemitraan yang lebih kuat dan aliansi yang lebih kuat," ujar Presiden Dewan Eropa Charles Michel kepada Morrison, dalam pertemuan bilateral di New York.
Morrison berada di Amerika Serikat untuk menghadiri dialog keamanan segiempat, yang terdiri dari India, Jepang, Amerika Serikat, dan Australia - yang diadakan akhir pekan ini.
Dia bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di New York tetapi Morrison mengatakan dia tidak akan dapat bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.***