Meta menegaskan bahwa semua penggunanya harus taat pada aturan standar komunitas yang mereka buat, tak terkecuali pemimpin negara.
"Di Meta, kami menghapus konten dari individu atau organisasi yang melanggar standar komunitas kami, tidak peduli siapa mereka," lanjut Meta yang dijelaskan dalam email.
Baca Juga: Liga Premier Inggris: Bek Soccer-West Ham Ogbonna mengalami cedera lutut serius
Dukungan penutupan Facebook dilontarkan beberapa warga Ethiopia di media sosial. Seperti diungkapkan pemilik akun @EthThinker yang meminta pemerintah bertindak tegas seperti Nigeria menutup Twitter.
"Kesempatan untuk menutup Facebook di Ethiopia. Lakukan apa yang dilakukan Nigeria ketika perusahaan-perusahaan ini ikut campur," tulis The Thinker ETH.
Ethiopia saat ini memang tengah dilanda konflik sampai Pemerintah Ethiopia harus memberlakukan keadaan darurat nasional sejak minggu lalu.
Konflik terjadi antara dua kelompok militan TPLF dan tentara pembebasan Oromo. Keduanya telah merebut kota-kota utama Dessie, Kombolcha, dan Kemise.
Setelah TLPF membom barak militer milik tentara Ethiopia, Pemerintah Ethiopia langsung melancarkan operasi militer yang dilakukan pada November 2020 ke wilayah Tigray utara.
Namun operasi militer pemerintah Ethiopia tersebut tidak menyelesaikan konflik, bahkan perang berlanjut hingga saat ini.