Meskipun ilmuwan lain, dilansir PortalLebak.com dari Reuters, percaya varian itu mungkin muncul pada hewan sebelum menyebar kembali ke manusia.
Penulis utama makalah NGS-SA, Tongai Maponga, yang juga seorang peneliti di Universitas Stellenbosch, mengatakan dia dan rekan-rekannya di NGS-SA sedang mendiskusikan studi yang lebih mendalam, untuk mendukung hipotesis tersebut.
Baca Juga: Edukasi Warga Binaan Pemasyarakatan, Disnakeswan Lebak Beri Saran ke Lapas Rangkasbitung
"Beberapa kasus yang sejauh ini telah dilihat dan dijelaskan terjadi hanya karena pengawasan acak," kata Maponga, kepada Reuters.
"Tetapi saya pikir kami akan segera melakukan sesuatu yang lebih sistematis untuk melihat secara khusus pada pasien HIV dengan sistem kekebalan yang parah ini, untuk melihat apa yang terjadi," tambahnya.
Tongai menjelaskan pekerjaannya akan fokus pada dua elemen: pada pasien dan bagaimana sistem kekebalan tubuh mereka menangani infeksi Covid-19.
Baca Juga: Mason Greenwood Ditangkap Atas Dugaan Penyerangan seksual dan Ancaman Pembunuhan
Sekaligus untuk membuktikan apakah varian baru Covid-19 kemungkinan akan muncul dengan cara ini.
"Jika itu masalahnya, kami perlu meningkatkan penelitian kami dengan cara mendiagnosis orang-orang ini dan memastikan bahwa mereka mendapatkan diagnosis dan perawatan yang cepat," pungkas Maponga.
Saoirse Fitzpatrick, manajer advokasi di StopAids, menegaskan pandemi telah "sangat" berdampak pada tes HIV secara global.