Sebuah pernyataan koalisi Saudi, di media pemerintah pada hari Jumat menyatakan api telah dikendalikan meski masih terlihat di laporan langsung oleh saluran televisi Ekhbariya, milik Arab Saudi.
Kementerian energi Saudi mengatakan kerajaan mengutuk keras "serangan sabotase", kantor berita negara SPA melaporkan, mengutip seorang pejabat di kementerian.
Baca Juga: Tahanan Super Ketat Guantanamo yang Dijuluki 'Pembajak ke-20' 9/11 DiEkstradisi ke Arab Saudi
Kementerian itu juga menekankan mereka tidak akan bertanggung jawab atas gangguan pasokan minyak global akibat serangan tersebut.
Kementerian menyalahkan Iran karena terus mempersenjatai Houthi dengan rudal balistik dan drone canggih.
Kementerian menekankan serangan itu "akan berdampak pada kapasitas produksi Kerajaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya ke pasar global". Namun Teheran membantah mempersenjatai Houthi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Marahi Kementerian, Kepala Daerah dan BUMN yang Impor Dalam Pengadaan Barang
Koalisi mengatakan serangan udara Sabtu menargetkan "sumber ancaman" di ibu kota Sanaa yang dikuasai Houthi dan kota pelabuhan Laut Merah Hodeidah.
Serangan itu, dikutip PortalLebak.com dari Reuters, terjadi saat Jeddah menjadi tuan rumah Formula Satu Grand Prix Arab Saudi.
CEO Formula Satu Stefano Domenicali mengatakan kepada pembalap dan bos tim bahwa Grand Prix berjalan sesuai rencana, menurut sumber.