Pemimpin Myanmar dikeluarkan karena kudeta tahun lalu dan Filipina berada dalam transisi setelah pemilihan, meskipun Biden berbicara dengan presiden terpilih negara itu, Ferdinand Marcos Jr., pada hari Rabu.
Negara itu diwakili oleh sekretaris urusan luar negerinya di Gedung Putih.
Baca Juga: Serie A: Inter Milan Juara Coppa Italia, Hancurkan Harapan Juventus yang Sisakan Laga Tanpa Trofi
Para pemimpin ASEAN juga mengunjungi Capitol Hill pada hari Kamis untuk makan siang dengan para pemimpin kongres.
Negara-negara tersebut berbagi banyak kekhawatiran dengan Washington tentang China.
Penyataan kedaulatan China atas sebagian besar Laut China Selatan membuat konvrontasi melawan Vietnam dan Filipina.
Sementara Brunei dan Malaysia juga menuduh bagian-bagian negaranya yang diklaim China.
Baca Juga: Google Memperkenalkan Alat Kecerdasan Buatan Untuk Pencarian Dunia Nyata
Tapi negara-negara di kawasan asia tenggara juga telah frustrasi oleh keterlambatan AS dalam merinci rencana keterlibatan ekonomi sejak mantan Presiden Donald Trump keluar dari pakta perdagangan regional pada 2017.
"AS harus mengadopsi agenda perdagangan dan investasi yang lebih aktif dengan ASEAN, yang akan menguntungkan AS secara ekonomi dan strategis," ungkap Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob.***