Peneliti Temukan Gletser Seukuran Inggris Mencair Lebih Cepat dalam 5.500 Tahun Terakhir

- 21 Juni 2022, 18:08 WIB
Penelitian ilmiah mengenai pencairan Gletser Thwaites atau dikenal dengan Glester Hari Kiamat yang ada di Kutub Selatan
Penelitian ilmiah mengenai pencairan Gletser Thwaites atau dikenal dengan Glester Hari Kiamat yang ada di Kutub Selatan /Foto: British Antarctic Survey/James Kirkham

PORTAL LEBAK - Mencairnya lapisan es tebal di wilayah kutub selalu menyita perhatian serius bagi manusia karena bisa menjadi ancaman bagi kehidupan manusia di masa depan.

Sebuah penelitian ilmiah baru-baru menyebut lapisan es atau gletser di Benua Antartika yang luasnya hampir seukuran negara Inggris diketahui mencair lebih cepat.

Lebih detil, studi tersebut menyebut pencairan gletser Antartika tersebut dianggap paling paling cepat daripada gletser tercepat yang pernah mencair dalam 5.500 tahun terakhir.

Baca Juga: Penelitian Ilmiah Kaitkan Alergi Makanan Dengan Kemungkinan Kecil Terinfeksi Covid-19, Ini Alasannya

Sekedar diketahui, sebagian besar wilayah benua Antartika ditutupi oleh dua area lapisan es luas dan tebal, masing-masing dinamakan Lapisan Es Antartika Timur dan Lapisan Es Antartika Barat.

Penelitian ilmiah terbaru itu dilakukan oleh universitas asal Amerika Serikat, yaitu University of Maine, dan tim ilmuwan dari Inggris, yaitu British Antarctic Survey, serta akademisi dari Imperial College London.

Mereka telah mengukur tingkat perubahan permukaan laut lokal. Ini merupakan cara tidak langsung untuk mengukur mencairnya Gletser Thwaites yang berada di wilayah Lapisan Es Antartika Barat atau The West Antarctic Ice Sheet (WAIS).

Baca Juga: Otoritas Pariwisata Thailand Keluarkan Peringatan Kemunculan Ubur-ubur Api di Perairan Pantai Selatan

Gletser Thwaites dijuluki juga dengan Gletser Hari Kiamat, karena intensitas pencairannya lebih cepat dibandingkan gletser besar lain di wilayah WAIS, seperti Gletser Pine Island.

Luas wilayah Gletser Thwaites diperkirakan 192.000 kilometer persegi, luas ini hampir seukuran daratan Inggris Raya. Sedangkan luas gletser Pulau Pine sekitar 162.300 km persegi, disebut setara dengan luas wilayah Florida, AS.

Tim peneliti memulai penghitungan dari 5.000 tahun yang lalu dengan metode penanggalan radiokarbon untuk menetapkan usia dari kerang dan tulang-belulang pinguin yang ditemukan di tiap garis pantai dan permukaan es.

Baca Juga: Penghasil Berlian Top Rusia, Gagalkan Upaya Barat Jual Berlian Untuk Biayai Perang Ukraina

Gletser Thwaites, sering disebut juga Gletser Hari Kiamat, yang terletak di Benua Antartika
Gletser Thwaites, sering disebut juga Gletser Hari Kiamat, yang terletak di Benua Antartika

Meskipun tak terlihat kasat mata, kedua gletser ini dianggap berkontribusi pada kenaikan permukaan air laut di bumi, yang selanjutnya akan memicu kenaikan permukaan laut global hingga 3,4 meter dalam beberapa abad kedepan.

Dr Dylan Rood yang ikut menulis jurnal penelitian ilmiah ini mengatakan dalam 2.000 tahun terakhir ini lapisan es relaitf stabil. Namun sekarang lebih cepat meleleh dan menaikan ketinggian permukaan air laut.

"Meskipun gletser yang rentan ini relatif stabil selama beberapa milenium terakhir, tingkat kemundurannya saat ini semakin cepat dan telah menaikkan permukaan laut global," kata Dr Dylan Rood, dikutip PortalLebak.com dari Live Science, 21 Juni 2022.

Baca Juga: Seorang Warga Ditangkap Setelah Diduga Memicu Tornado Api Akibatkan Kebakaran Hebat di Hutan Arizona

Gletser Thwaites punya ketebalan es setinggi 4.000 meter. Penyusutannya tidak hanya dari bagian atas tapi juga dari sisi bawah Gletser Thwaites yang bersinggungan dengan air laut.

Paparan arus air laut yang hangat, padat, dan asin dianggap telah menggerus gletser dari bawah dan membuat retakan yang kemudian memecah es sedikit demi sedikit dan melebur di air laut.

"Peningkatan tingkat pencairan es saat ini mungkin menandakan bahwa arteri vital dari jantung Lapisan Es Antartika Barat telah pecah, yang mengarah pada percepatan aliran ke laut yang berpotensi menjadi bencana bagi permukaan laut global di masa depan di dunia," pungkasnya.

Baca Juga: Tim Peneliti Berhasil Rekonstruksi Komposisi yang Mirip dengan Parfum Cleopatra dari Botol 2000 Tahun Lalu

Penelitian ini hanya menghitung rata-rata lapisan es mencair dan tidak menghitung titik balik apakah ada pembekuan kembali di sepanjang periode 5.000 tahun tersebut.

Yang jelas penelitian ini membuktikan pencairan gletser di Kutub Selatan membuktikan isu ancaman pemanasan global menjadi ancaman serius bagi manusia.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah