Gencatan Senjata di Tambang Tembaga Las Bambas Peru Berakhir, Tidak Ada Kesepakatan Terjadi

- 22 Juli 2022, 13:11 WIB
Anggota masyarakat adat kamp Huancuire dekat tambang tembaga Las Bambas sebagai bagian dari protes menuntut tanah yang mereka sebut tanah leluhur, untuk dikembalikan ke masyarakat, di Apurimac, Peru. Gambar diambil 9 Mei 2022 dengan drone.
Anggota masyarakat adat kamp Huancuire dekat tambang tembaga Las Bambas sebagai bagian dari protes menuntut tanah yang mereka sebut tanah leluhur, untuk dikembalikan ke masyarakat, di Apurimac, Peru. Gambar diambil 9 Mei 2022 dengan drone. /Foto: REUTERS/ANGELA PONCE/

"Di komunitas saya, tidak ada kemajuan," kata Romualdo Ochoa, Presiden komunitas Huancuire, yang menentang rencana perluasan Las Bambas ke wilayahnya. "Ini mengecewakan."

Masyarakat adat mengatakan Las Bambas belum memenuhi semua komitmennya dengan mereka dan juga mengatakan bahwa perusahaan gagal memberi mereka keuntungan finansial.

Baca Juga: Tahun Depan Presiden Joko Widodo Larang Ekspor Semua Bahan Baku Tambang Demi Hilirisasi Industri

Eksekutif Las Bambas Ivo Zhao mengatakan pada pertemuan itu, bahwa perusahaan bersedia untuk melanjutkan pembicaraan.

"Perlu untuk melanjutkan negosiasi," kata Zhao.

Tetap menjaga Las Bambas tetap beroperasi juga penting bagi Peru, yang merupakan produsen tembaga No. 2 dunia dan bergantung pada pertambangan untuk masukan signifikan dari pendapatan pajaknya.

Penangguhan operasi di Las Bambas, serta penangguhan terpisah di tambang Cuajone Southern Copper Corp tahun ini, telah membebani ekonomi Peru.

Baca Juga: Rekaman Kamera Pengawas CCTV di Rumah Irjen Ferdy Sambo Diduga IPW Sudah Tidak Asli

Pemerintah Peru berada di bawah tekanan untuk memenuhi ekspektasi pertumbuhan ekonomi karena penurunan harga komoditas dan khawatir soal resesi di seluruh dunia.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x