"sangat membahayakan hubungan China-AS serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. China akan dengan tegas mengambil tindakan balasan yang sah dan diperlukan sehubungan dengan perkembangan situasi," tegas Liu Pengyu.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan paket itu telah dipertimbangkan beberapa waktu dan dikembangkan melalui konsultasi dengan anggota parlemen Taiwan dan AS.
Baca Juga: China Menembakkan Rudal di Dekat Taiwan, Dalam Latihan Setelah Kunjungan Ketua DPR AS
“Ketika RRT terus meningkatkan tekanan atas Taiwan – termasuk peningkatan kehadiran militer dan maritim di sekitar Taiwan," kata Direktur senior Gedung Putih untuk China dan Taiwan, Laura Rosenberger, dalam sebuah pernyataan.
"Kami terlibat dalam upaya mengubah status quo di Selat Taiwan, kami memberi Taiwan apa yang dibutuhkan untuk kemampuan mempertahankan dirinya sendiri," tambahnya.
Reuters melaporkan dan dikutip PotalLebak.com, bulan lalu bahwa pemerintahan Biden merencanakan peralatan baru untuk Taiwan.
Baca Juga: NASA Siap Luncurkan Roket Raksasa Artemis ke Bulan, Berikut Rinciannya
Tetapi peralatan itu menopang sistem militer Taiwan saat ini dan memenuhi pesanan, tidak menawarkan kemampuan baru, meski ketegangan meningkat pascakunjungan Pelosi.
Pentagon mengatakan peralatan dan dukungan yang diumumkan pada hari Jumat tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di wilayah tersebut.
Pejabat AS mengatakan mereka tidak mencerminkan perubahan dalam kebijakan terhadap Taiwan.