Raja Charles III Berkuasa, Ini Kekayaan dan Aset Fantastis Warisan dari Ratu Elizabeth II

- 21 September 2022, 11:08 WIB
Raja Charles III menuai sejumlah kontroversi setelah resmi menjadi raja baru kerajaan Inggris.
Raja Charles III menuai sejumlah kontroversi setelah resmi menjadi raja baru kerajaan Inggris. /Instagram.com/@parboaboa

PORTAL LEBAK - Ratu Elizabeth II meninggal dan Pangeran Charles diangkat sebagai penguasa Kerajaan Inggris, bergelar Raja Charles III.

Di usia 73 tahun, Raja Charles III mempunyai hak istimewa seumur hidup dan otomatis kekayaan luar biasa, warisan Ratu Elizabeth II dan keturunan darah biru turun temurun.

Sebagai raja, Raja Charles III mendapat warisan portofolio aset yang ditaksir oleh Forbes mencapai USD42 miliar atau setara Rp625,8 triliun (kurs Rp14.900 per USD).

Aset itu terungkap dari surat wasiat Ratu Elizabeth II yang telah disegel sebelumnya. Sehingga warisan itu akan diturunkan selama beberapa generasi berikutnya.

Baca Juga: Raja Charles dan Saudaranya Berjaga-jaga Untuk Mendiang Ibunda, Ratu Elizabeth di Katedral Edinburgh

Sejak ia lahir, Pangeran yang saat ini telah menjabat sebagai Raja Charles III telah mewarisi petak-petak tanah yang luas, berupa banyak perkebunan.

Termasuk permata langka, koleksi seni, dan properti lainnya, yang beberapa di antaranya sudah berusia berabad-abad, warisan sang ibunda, Ratu Elizabeth II.

Sebagai putra sulung kerajaan, Raja Charles III mendapat Kastil Balmoral di Skotlandia--tempat ibunya meninggal, merupakan 1 dari 11 istana dan kastil yang dimiliki Kerajaan Inggris,

Raja Charles III juga diwarisi rumah Sandringham, di Inggris timur, yang terdapat peternakan kuda ras murni, dikenal sebagai Royal Studs.

Baca Juga: Pangeran Charles, Andrew dan Edward Jalan Kaki ke Katedral St Giles Saat Pemindahan Jenazah Ratu Elizabeth II

Raja Charles III juga meraih warisan koleksi perhiasan, seni, perangko langka dan terbaik dari seluruh Inggris dan negara Persemakmuran.

Selain itu, terdapat juga investasi pribadi yang juga bernilai besar. Secara total, Forbes menilai aset pribadi ini mencapai USD500 juta.

Yang unik, Raja Charles III tidak perlu membayar pajak warisan satu shilling (sen) pun.

Kebijakan ini berkat perjanjian Kerajaan dengan Pemerintah Inggris tahun 1993, dimana transfer kepemilikan dari penguasa Inggris kepada pewarisnya dibebaskan dari pajak.

Baca Juga: Peringatan 70 Tahun Takhta Ratu Elizabeth, Pangeran Charles Pimpin Upacara Penghormatan Kepada Sang Ratu

Seperti dilansir dari Forbes, Selasa, 20 September 2022, rincian aset portofolio dan warisan untuk Raja Charles III, dapat dijabarkan seperti berikut:

Wilayah Cornwall
Wilayah Duchy of Cornwall merupakan aset tanah, termasuk pertanian organik, pusat peristirahatan alam di Transylvania, lapangan kriket dan bekas kediaman Pangeran Charles, di Highgrove House. Nilainya ditaksir USD1,2 miliar.

Cornwall memberikan pendapatan tahunan yang menguntungkan, dimana tahun ini mencapai USD27 juta.

Tapi sebagian besar keuntungan diberikan untuk yayasan amal. Sesuai tradisi, Cornwall diwariskan ke pangeran pewaris takhta, yang kini diwariskan kepada Pangeran William.

Baca Juga: ARMY Bantu Bayar Tagihan Rumah Sakit Fans BTS, Artis Yang Melakukan Tato ke Jimin

Royal Palace
Terdiri dari 11 istana dan kastil Kerajaan, termasuk Istana Buckingham, Istana Kensington, Kastil Windsor, dan Menara London.

Dari 11 properti itu terdapat hanya dua yang dimiliki Raja Charles III; yakni Kastil Balmoral dan rumah Sandringham.

Sisanya dipegang oleh Mahkota Kerajaan, dan Raja Charles III dan penerusnya dipercaya untuk mengelolanya. Artinya properti ini tidak bisa dijual.

Soal nilainya? Sering dianggap tidak ternilai harganya. Properti ini mendatangkan keuntungan dari kunjungan wisatawan tiap tahunnya.

Baca Juga: Ikatan Cinta 20 September 2022: Elsa Ingatkan Aldebaran, Nikahi Andin Untuk Balas Dendam Atas Kematian Roy

Menurut perkiraan dari Lenka Dušková Munter, spesialis penjualan untuk properti bersejarah di agen real estat Czech Luxent dan Colby Short, gabungan dari properti tersebut bernilai USD9,5 miliar.

Forbes menaksir untuk Istana Buckingham bernilai USD4,9 miliar. Kastil Bamoral sebesar USD118 juta dan rumah Sandringham senilai USD73 juta. Tetapi karena termasuk Sovereign Grant, aset properti tersebut tidak bisa dijual.

Crown Estate
Satu-satunya aset paling berharga yang dimiliki oleh Raja Charles III adalah Crown Estate. Portofolio real estat yang luas dengan aset bersih mencapai USD17,5 miliar.

Properti ini mencakup Regent Street, yaitu pusat perbelanjaan utama di London, Ascot Racecourse, dan beberapa bidang tanah di Inggris.

Baca Juga: Upacara Pemakaman Penuh Kemegahan dan Kesedihan, Dunia Ucapkan Selamat Tinggal Kepada Ratu Elizabeth II

Pada tahun fiskal 2022, laba bersih Crown Estate mencapaiUSD 361 juta, dimana sebagian besar diberikan kepada pemerintah Inggris melalui Departemen Keuangan.

Sisanya sebesar 25 persen untuk keluarga Kerajaan. Artinya hanya mendapat USD 99,6 juta. tapi rejeki yang sangat besar itu tidak langsung masuk ke kantong Raja Charles III.

Sebanyak 10 persen untuk pemeliharaan Istana Buckingham, termasuk menggaji karyawan. Baru sisa 15 persen untuk kegiatan keluarga Kerajaan, seperti perjalanan dan liburan.

Perjalanan liburan keluarga Kerajaan yang paling mahal adalah pada Maret tahun 2021 lalu, yakni liburan 9 hari oleh Pangeran William dan istrinya ke Belize, Jamaika, dan Bahama. Menelan biaya sekitar USD260.000.

Baca Juga: Penyair Amanda Gorman dan Grup KPop Blackpink Desak Perubahan Iklim Global di Perserikatan Bangsa Bangsa PBB

Wilayah Lancaster
Wilayah Duchy of Lancaster berupa area perkebunan dengan nilai bersih USD753 juta, yang dipercayakan kepada Raja.

Berbeda dengan aset lainnya, keuntungan dari aset ini dikenakan pajak. Tahun 2022, keuntungannya mencapai USD24 juta (dihitung sebelum pajak).

Kebijakan ini selaras dengan persetujuan Ratu Elizabeth III, bahwa Duchy of Lancaster secara sukarela membayar pajak penghasilan kepada pemerintah. Dan Raja Charles III setuju mempertahankan kebijakan yang dibuat oleh ibunya.

Crown Estate of Scotland
Sebuah portofolio berupa tanah di Skotlandia, berupa perkebunan, pedesaan, perikanan yakni tempat penangkapan ikan salmon serta tempat mengekstrak emas dan perak di Skotlandia. Nilai aset bersih mencapai USD570 juta.

Baca Juga: Nominasi Wanita Tercantik di Dunia, Ini Daftar Selebriti Indonesia Ada Maudy Ayunda dan Syifa Hadju

Royal Collection
Koleksi Kerajaan yang mencakup Mahkota Kerajaan Inggris (The Imperial State Crown). Aset yang paling sulit untuk dinilai karena tidak pernah ada laporan tahunan. Koleksi Kerajaan in "dipercaya oleh bangsa untuk penguasa."

Tapi lembaga The Royal Institution of Chartered Surveyors memperkirakan nilainya mencapai USD4 miliar pada tahun 2019.

Perhitungan ini memakai asumsi penjualan French Crown Jewels tahun 1887 dan penjualan perhiasan mendiang Putri Margaret pada 2006, sebagai pembanding.

Nilai keseluruhan dari Koleksi Kerajaan mencakup koleksi seni dari Rembrandt, Vermeer, Caravaggio, dan Leonardo Da Vinci, yang tidak diragukan lagi jauh lebih tinggi harganya.

Baca Juga: Dugaan Maling Uang Rakyat Yang Dilakukan Gubernur Papua Lukas Enembe Bernilai Ratusan Miliar

Menurut laporan tahun 2017 oleh Brand Finance, sebuah perusahaan penilaian merek yang berbasis di Inggris, Royal Collection--termasuk Mahkota Kerajaan Inggris--diperkirakan bernilai USD12,7 miliar.

Aset Pribadi
Selain aset portofolio dan warisan dari ibunya Ratu Elizabeth II, Raja Charles III juga memperoleh warisan dari mendiang ayahnya, Pangeran Philip.

Warisan itu berupa koleksi seni yang diperkirakan bernilai USD2,3 juta. Aset itu sekaligus bebas pajak untuk Raja Charles III.

Tentu saja sebagai anak penguasa Kerajaan Inggris, kekayaan dan aset Pangeran Charles tidak semuanya dari warisan. Ia juga memiliki banyak koleksi mobil dan jam tangan mewah.

Baca Juga: TOP Kode Redeem Genshin Impact GI Terbaru Edisi 20 September 2022, Siapa Cepat Dia Dapat

Saat proklamasi sebagai raja, Raja Charles III muncul untuk menyambut orang bayak di Istana Buckingham mengenakan jam tangan emas 18 karat Parmigiani Fleurier Toric Chronograph.

Kepada Forbes, produsen jam tangan Swiss itu menyatakan tidak lagi memproduksi seri Toric Chronograph. Tetapi untuk model Parmigiani Fleurier tetap diproduksi, yang dijual di Christie's seharga USD8.125 pada 2019.

Kendaraan pilihan Raja Charles III pada debutnya di London adalah Rolls Royce Phantom VI, yang diberikan ibunya saat Silver Jubilee di tahun 1977.

Kendati mobil mewah itu tidak dijual, model serupa buatan tahun 1976 dibanderol seharga USD225.000.

Baca Juga: Banding Irjen Pol Ferdy Sambo Ditolak, Dia Resmi Dipercat dari Kepolisian

Raja Charles III juga memiliki mobil Bentley State Limousine, yang dirancang pada tahun 2002 untuk memperingati setengah abad Ratu naik takhta (Golden Jubilee).

Sewaktu menjadi pangeran, Charles juga belajar bagaimana membangun kekayaan sendiri yang luar biasa. Ia mengelola Duchy of Cornwall, melalui pertanian dan bisnis makanan organik.

Aset itu meningkat saat ini menjadi USD1,2 miliar, termasuk keuntungan dari penyewaan properti komersial sebesar 52.000 hektar tanah.

Luas properti itu sekira sepertiga ukuran luas kota London. Dan antara tahun 2011 hingga 2022, aset bersih Cornwall telah meningkat 51 persen.

Baca Juga: Virtual Reality Melesat Dalam KPop, Saat Teknologi Metaverse Menembus Acara TV

Keuntungan dari aset Cornwall yang dia kelola, memberi Charles penghasilan yang cukup untuk menjadi mandiri dari Sovereign Grant.

Pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2022, ia memperoleh uang USD26,6 juta (sebelum pajak) dari Cornwall. Ini lebih besar dibandingkan penghasilan USD1,2 juta untuknya dari Sovereign Grant.***

Artikel telah tayang di indonesia.jakartadaily.id: Seberapa Kaya dan Beruntung Raja Charles III? Ini Aset dan Warisannya

(Reporter: Bona Cipto Ventura)

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x