Majid Khan Aktor Bom Hotel JW Marriott Jakarta Bebas dari Penjara Guantanamo, Dipindahkan ke Belize

- 3 Februari 2023, 13:20 WIB
Majid Khan, mantan anggota Al Qaeda yang ditahan pemerintah Amerika Serikat di Penjara Guantanamo
Majid Khan, mantan anggota Al Qaeda yang ditahan pemerintah Amerika Serikat di Penjara Guantanamo /Center for Constitutional Rights (CCR)/

PORTAL LEBAK - Seorang tahanan Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) berkewarganegaraan Pakistan bernama Majid Khan akhirnya bisa lepas dari penjara paling menakutkan di dunia, yakni Guantanamo.

Pada hari Kamis, 2 Februari 2023, pagi waktu setempat, Pentagon memindahkan Majid Khan dari Guantanamo ke Belize, sebuah negara yang terletak di Amerika Tengah.

Dilansir PortalLebak.com dari Reuters, Majid Khan telah menjalani hukuman penahanan kurang lebih selama 16 tahun di Penjara Guantanamo, Kuba.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Bangkitkan Semangat 'Stalingrad' untuk Memprediksi Kemenangan atas 'Nazisme baru

Dalam pernyataan yang dia sampaikan melalui kuasa hukumnya, Khan mengatakan pemindahan dirinya dari penjara Guantanamo adalah kebebasan sekaligus merasa seperti dilahirkan kembali.

"Saya telah diberi kesempatan kedua dalam hidup saya dan saya berniat memanfaatkannya sebaik mungkin," kata Khan, dikutip dari Reuters, 3 Februari 2023.

Sejak Oktober 2022 hingga saat ini, Khan jadi tahanan pertama yang dibebaskan dari kamp tahanan Guantanamo.

Baca Juga: Pabrik Militer Iran Terkena Serangan Drone, Ledakan Menggelegar

Sebelum dikirim ke kamp penahanan di pangkalan Angakatan Laut AS di Teluk Guantanamo, Majid Khan sempat menjalani penahanan khusus di sebuah lokasi rahasia (black site) milik CIA selama tiga tahun sejak 2003.

Pria 42 tahun tersebut mengakui dirinya terlibat konspirasi, pembunuhan, serangan, dan memberi dukungan material untuk aksi terorisme '11 September 2001' di bawah kelompok militan Al Qaeda.

Khan merupakan orang kepercayaan Khalid Sheikh Mohammed (KSM) yang kini jadi tahanan AS di Guantanamo. KSM adalah aktor yang terlibat dalam perencanaan lebih dari 30 serangan terorisme paling mematikan di dunia, termasuk diantaranya Bom Bali 2002 dan Hotel JW Marriott Jakarta.

Baca Juga: Lebih dari 160 Warga Afghanistan Tewas Akibat Cuaca yang Ekstrim Dingin

Selain Serangan 11 September, Khan juga pernah diperintahkan KSM untuk melakukan serangan di Jakarta, Indonesia, tepatnya di hotel JW Marriott di bilangan Kuningan pada 5 Agustus 2003.

Serangan bom di Jakarta itu menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 150 orang.

Lebih lanjut Khan melayangkan permintaan maaf dan mengatakan akan berusaha menebus perbuatan di masa lampau yang menyakiti banyak orang.

Baca Juga: Warga Tionghoa Berdoa Demi Kesehatan di Tahun Baru Imlek, Saat Kematian Akibat Covid Meningkat

"Saya sangat menyesali hal-hal yang saya lakukan bertahun-tahun yang lalu, dan saya telah mengambil tanggung jawab dan berusaha menebusnya," ungkapnya

"Saya terus meminta pengampunan dari Tuhan dan mereka yang telah saya sakiti. Saya benar-benar minta maaf," lanjutnya.

Belize adalah negara terdekat dengan penjara Guantanamo dengan populasi 400.000 jiwa. Pemerintahnya telah sepakat menampung Khan untuk melanjutkan masa penahanan.

Baca Juga: Jerman dan Amerika Serikat AS Kirim Tank Tempur ke Ukraina, Rusia Kecam Keputusan Tersebut

Menteri Luar Negeri Belize, Eamon Courtenay, setelah bertemu langsung dengan Khan mengatakan, Khan dapat menjalani sisa hidupnya di negaranya jika dia mau.

"Tuan Khan bukan seorang teroris. Dia telah sepenuhnya menarik kembali, menerima tanggung jawab atas tindakannya dan meminta pengampunan Allah," kata Menlu Courtenay.

Presiden Joe Biden Berharap Tutup Penjara Guantanamo

Sejak Presiden AS Joe Biden memerintah pada 2021 tercatat ada 40 orang yang ditahan di penjara Guantanamo.

Baca Juga: Presidensi ASEAN 2023 Dimulai, Presiden Jokowi Naik Sepeda Berjalan Menuju Bundaran HI

Meski undang-undang pemerintah federal AS melarang pemindahan seluruh tahanan Guantanamo ke penjara di AS, Joe Biden berharap untuk menutup fasilitas di negara Kuba tersebut.

"Kami tetap berdedikasi pada proses yang disengaja dan menyeluruh yang berfokus pada pengurangan populasi tahanan di Teluk Guantanamo secara bertanggung jawab dan pada akhirnya menutup fasilitas tersebut," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre.

Kamp tahanan Guantanamo memang dikenal sebagai penjara yang paling kelam. Tak heran jika Khan pernah membuat pernyataan dalam 39 lembar halaman kepada komisi hukuman militer AS pada 2021.

Baca Juga: Rusia Serang Rudal Lewat Drone di Ukraina Setelah Kyiv Deal Tank Dengan Negara Barat, 11 Warga Tewas

Khan menggambarkan perlakuan tidak menyenangkan di black site CIA. Dia menerima berbagai penyiksaan berupa pemukulan, teknik interogasi waterboarding, dan pelecehan seksual dengan benda.

Khan juga mengaku pernah digantung dengan tangan terikat ke atas selama berhari-hari tanpa busana dan kepala tertutup, menyiram air es ke tubuhnya setiap 1-2 jam sambil menyalakan kipas angin yang diarahkan ke tubuhnya.

Dia dilarang tidur dan makan, diisolasi dan dibelenggu dalam sel dengan musik menggelegar 24 jam sehari. Berlangsung selama tiga tahun sejak penangkapannya di Karachi pada 2003 hingga pemindahannya ke Guantanamo pada 2006.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x