Korban Gempa Turki-Suriah Melewati 20.000, Harapan Memudar Bagi Para Penyintas

- 10 Februari 2023, 11:00 WIB
Tim penyelamat membawa seseorang dari puing-puing, saat pencarian korban selamat berlanjut, pasca gempa mematikan, di Hatay, Turki, 10 Februari 2023.
Tim penyelamat membawa seseorang dari puing-puing, saat pencarian korban selamat berlanjut, pasca gempa mematikan, di Hatay, Turki, 10 Februari 2023. /Foto : REUTERS/Kemal Aslan/

PORTAL LEBAK - Kedinginan, kelaparan, dan keputusasaan mencengkeram ratusan ribu orang, yang kehilangan tempat tinggal setelah gempa bumi di Turki dan Suriah tiga hari lalu.

Apalagi pemerintah setempat telah menyatakan gempa bumi Turki dan Suriah telah melean korban tewas lebih dari 20.000 orang, pada Kamis, 9 Februari 2023.

Harapan lebih banyak lagi korban akan ditemukan hidup-hidup di reruntuhan kota-kota di Turki dan Suriah memudar.

Baca Juga: Pemerintah Turki Buka Kembali Akses ke Twitter Setelah Pemblokiran Berjam-jam, Sayan: Tindak Cepat Akun Palsu

Meski penyelamatan seorang anak laki-laki berusia 2 tahun setelah 79 jam terjebak di reruntuhan bangunan yang runtuh di Hatay, Turki, dan beberapa orang lainnya membangkitkan semangat para tim SAR yang kelelahan.

portallebak.pikiran-rakyat.com

 

Korban tewas di kedua negara kini telah melampaui lebih dari 17.000 orang tewas pada tahun 1999, ketika gempa bumi yang sama kuatnya melanda Turki barat laut.

Seorang pejabat Turki mengatakan bencana itu menimbulkan "kesulitan yang sangat serius" untuk penyelenggaraan pemilihan umum pada 14 Mei 2023.

Baca Juga: Gempa Turki-Suriah: Tim Penyelamat Berpacu Dengan Waktu, Jumlah Korban Tewas Lebih dari 7.800 Orang

Di mana Presiden Tayyip Erdogan diperkirakan akan menghadapi tantangan terberatnya dalam dua dekade berkuasa.

Pasalnya rakyat Turki marah membara atas keterlambatan pengiriman bantuan dan upaya penyelamatan korban gempa yang sedang berlangsung.

Bencana gempa bumi kemungkinan besar akan mempengaruhi pemungutan suara jika kondisi sulit itu terus berlanjut.

Baca Juga: Tim SAR Terus Mencari Korban Gempa Turki, di Malam yang Dingin Dipenuhi Jeritan dan Tangisan

Konvoi PBB pertama yang membawa bantuan untuk warga Suriah yang tertimpa musibah melintasi perbatasan dari Turki.

"Semuanya anak-anak di sini, dan kami membutuhkan penghangat dan persediaan. Tadi malam kami tidak bisa tidur karena sangat dingin. Ini sangat dingin. sangat buruk," ujar Munira Mohammad warga Idlib yang mengungsi ke Aleppo, Suriah.

Ratusan ribu orang di Turki dan Suriah, telah kehilangan tempat tinggal di tengah musim dingin.

Baca Juga: Penipuan Investasi Bodong Rp1,1 Miliar Berdalih Keluarga Kraton Solo, Polda Sumatera Barat Ungkap Sindikatnya

Banyak yang berkemah di tempat penampungan darurat di tempat parkir supermarket, masjid, pinggir jalan atau di tengah reruntuhan, seringkali sangat membutuhkan makanan, air, dan panas.

Sekitar 40 persen bangunan di kota Kahramanmaras Turki, pusat gempa, rusak, menurut laporan awal dari Universitas Bogazici Turki.

Pengungsi Terlantar di Pinggir Jalan

Di sebuah pom bensin dekat kota Kemalpasa di Turki, orang-orang memilah-milah kardus berisi pakaian yang disumbangkan.

Baca Juga: Rayakan Hari Valentine dengan 10 Twibbon Plus Ucapan Romantis, Bisa Anda Bagikan di Sosial Media

Di kota pelabuhan Iskenderun, wartawan Reuters yang dilansir PortalLebak.com, melihat orang berkerumun di sekitar api unggun di pinggir jalan dan di garasi dan gudang yang rusak.

Pihak berwenang mengatakan sekitar 6.500 bangunan di Turki runtuh dan banyak lagi yang rusak. Korban tewas di Turki naik menjadi 17.406, kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca.

Di Suriah, yang telah hancur akibat perang saudara selama hampir 12 tahun, lebih dari 3.300 orang tewas, menurut pemerintah dan layanan penyelamatan di barat laut yang dikuasai pemberontak.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Cetak Empat Gol bagi Al Nassr, Dia Lewati Rekor 500 Gol Bersama Klub Sepak Bolanya

Di kota Jandaris, Suriah yang porak-poranda, Ibrahim Khalil Menkaween berjalan di jalanan yang dipenuhi puing-puing sambil memegangi kantong mayat putih.

Dia mengatakan dia telah kehilangan tujuh anggota keluarganya, termasuk istri dan dua saudara laki-lakinya.

Pejabat Turki mengatakan sekitar 13,5 juta orang terkena dampak di daerah yang membentang sekitar 450 km dari Adana di barat hingga Diyarbakir di timur.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Cetak Empat Gol bagi Al Nassr, Dia Lewati Rekor 500 Gol Bersama Klub Sepak Bolanya

Di Suriah, terdata oleh otoritas setempat, terdapat juga korban tewas akibat gempa, meski jaraknya 250 km dari pusat gempa.

Tim penyelamat mencari korban selamat di lokasi bangunan yang runtuh dalam kegelapan di kota Adiyaman dengan suhu di bawah titik beku, kata lembaga penyiaran Turki.

Tim sering menyerukan keheningan, meminta semua kendaraan dan generator dimatikan dan reporter tetap diam saat mereka mendengarkan suara siapa pun yang hidup di bawah balok beton.

Baca Juga: Beredar Kabar Subsidi Rp5 Juta Diberikan Pemerintah Lewat BRI, Benarkah?

Masih ada beberapa tanda harapan

Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun diangkat dari puing-puing oleh tim penyelamat Rumania dan Polandia di Hatay 79 jam setelah gempa.

Video yang dirilis oleh Yayasan Bantuan Kemanusiaan Turki (IHH) pada hari Kamis, menunjukkan masih ada harapan.

Anak laki-laki itu, mengenakan sweter bergaris-garis biru, putih dan hitam, menangis saat dia diangkat dengan lembut dari lubang tempat dia terjebak. Dia dibawa pergi dengan selimut. Tidak ada detail lain yang segera tersedia.

Baca Juga: Hari Pers Nasional 2023: Presiden Jokowi Resah dengan Platform Digital Asing bisa Bunuh Media Konvensional

Video lain dari IHH memperlihatkan seorang penyelamat berhelm dan berlumuran debu menangis tersedu-sedu setelah berhasil membebaskan seorang gadis kecil dari puing-puing bangunan yang runtuh di Kahramanmaras.

Banyak orang di Turki mengeluhkan kurangnya peralatan, keahlian, dan dukungan untuk menyelamatkan mereka yang terjebak - terkadang bahkan saat mereka mendengar teriakan minta tolong.

Setelah menghadapi kritik atas tanggapan awal, Erdogan mengatakan dalam kunjungan ke daerah itu pada Rabu bahwa operasi sekarang berjalan normal dan berjanji tidak akan ada yang kehilangan tempat tinggal.

Baca Juga: Jayapura Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 5,4, Akibatkan Sejumlah Bangunan Rusak

Namun demikian, bencana tersebut akan menimbulkan tantangan tambahan bagi presiden yang telah lama berkuasa dalam pemilihan tersebut.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah