Ribuan Relawan Asing Ingin Bergabung di Operasi Militer Rusia, Ini Alasannya.

- 11 Februari 2023, 22:13 WIB
Seorang prajurit Rusia beri instruksi ke sekelompok tentara cadangan pada titik pertemuan, untuk menggalang mobilisasi pasukan. Mereka ingin mendukung kampanye militer negara itu di Ukraina, di Kota Volzhsky, Volgograd, Rusia, 28 September 2022.
Seorang prajurit Rusia beri instruksi ke sekelompok tentara cadangan pada titik pertemuan, untuk menggalang mobilisasi pasukan. Mereka ingin mendukung kampanye militer negara itu di Ukraina, di Kota Volzhsky, Volgograd, Rusia, 28 September 2022. /Foto: ANTARA/REUTERS/Stringer/as./

“Mereka tak hanya (orang-orang asal-Red) republik-republik eks Soviet, tapi juga penduduk negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Timur Tengah"

PORTAL LEBAK - Ribuan relawan asing, termasuk asal negara-negara Barat, berniat ikut bagian masuk operasi militer khusus Rusia, berperang di Ukraina.

Informasi relawan asing ini mengemuka melalui Vladimir Rogov, ketua gerakan Kami Bersama Rusia, kepada kantor berita TASS, Sabtu.

Rogov menegaskan saat ribuan relawan asing tersebut dapat akses masuk Rusia dan lolos serangkaian pemeriksaan, maka mereka bisa bergabung ke operasi khusus secepatnya.

Baca Juga: Rusia Gencar Lakukan Serangan di Musim Dingin, Ukraina mengharapkan Senjata baru

“Mereka tak hanya (orang-orang asal-Red) republik-republik eks Soviet, tapi juga penduduk negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis,"

"Termasuk dari Jerman, Timur Tengah serta negara-negara Amerika Latin, seperti Brazil dan Argentina,” ungkap Rogov.

“Motivasi (relawan asing) cukup kuat, mereka ingin mempertahankan masyarakat tradisional serta membantu Rusia dan ingin memerangi ideologi Nazisme,” tambahnya.

Baca Juga: Cara Rusia Buat Struktur Perlindungan di Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia, Mampu Hadang Serangan Berat

Rogov sekaligus menekankan dukungan para relawan asing akan diturunkan di medan perang plus bidang informasi teknologi.

Rogov menegaskan sebagian besar dari relawan asing mempunyai pengalaman tempur dan izin menggunakan senjata, sehingga keikutsertaan mereka bisa melemahkan moral musuh.

Seperti diketahui berdasarkan info dari Rogov, para relawan asing datang lebih dari 40 lebih negara, menyatakan niatnya ikut serta di operasi militer khusus dan berperang bersama Rusia.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Bangkitkan Semangat 'Stalingrad' untuk Memprediksi Kemenangan atas 'Nazisme baru

Para relawan asing, menurut Rogov yang ingin bergabung saat ini terkendala persoalan logistik, sehingga problem itu harus segera dituntaskan pemerintah Rusia.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah