Pirouz Susul Dua Saudaranya, Bayi Cheetah Asia Langka Meninggal di Iran karena Gagal Ginjal

- 28 Februari 2023, 16:03 WIB
Cheetah Asia langka bernama Pirouz meninggal karena gagal ginjal setelah petugas medis Rumah Sakit Pusat Hewan Teheran memberi pertolongan dengan melakukan cuci darah
Cheetah Asia langka bernama Pirouz meninggal karena gagal ginjal setelah petugas medis Rumah Sakit Pusat Hewan Teheran memberi pertolongan dengan melakukan cuci darah /Alireza Shahrdari/

PORTAL LEBAK - Cheetah atau citah merupakan hewan dari keluarga kucing yang dinobatkan sebagai hewan tercepat di dunia dan merupakan hewan yang dilindungi.

Di Iran, seekor anak cheetah langka yakni cheetah Asia yang lahir di sebuah kawasan konservasi dikabarkan meninggal di rumah sakit pada Selasa, 28 Februari 2023, waktu setempat.

Anak citah Asia terakhir bernama Pirouz yang diharapkan dapat tumbuh besar dan memperbanyak spesiesnya meninggal karena mengalami gagal ginjal di usianya yang baru 10 bulan.

Baca Juga: Dua Ranjau Darat ISIS Tewaskan 10 Warga Suriah yang Sedang Panen Jamur Gurun di Kota Salamiyeh

Tenaga medis telah berusaha melakukan perawatan intensif kepada Pirouz dengan melakukan cuci darah hampir satu minggu lamanya.

"Pirouz yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Veterinary karena gagal ginjal Kamis lalu, namun meninggal setelah menjalani cuci darah," kata Omid Moradi selaku Kepala Rumah Sakit Hewan Teheran, dikutip dari Arab News, 28 Februari 2023.

"Saya meminta maaf atas nama tim karena gagal menyelamatkan nyawanya," sambungnya.

Baca Juga: Aksi Terorisme di Kota Huwara Tewaskan Dua Warga Sipil Israel, Kakak Beradik Itu Dibiarkan Sekarat di Mobil

Pirouz adalah salah satu dari tiga cheetah Asia yang lahir di Iran pada tanggal 1 Mei 2022 dari citah betina bernama Iran.

Kelahiran langka cheetah Asia dan pertama di dunia itu terjadi di suaka alam Touran di provinsi Semnan setelah tim observasi memantau Iran selama kehamilannya di alam liar.

Iran melahirkan tiga bayinya dengan bantuan tenaga medis melalui operasi caesar karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan.

Baca Juga: Jupiter Kembali Jadi Planet dengan Jumlah Bulan Terbanyak Patahkan Rekor Saturnus

Meski lahir dalam kondisi sangat baik dua bayi cheetah Asia tidak mampu bertahan hidup dan meninggal sekitar dua minggu setelah lahir.

Hasil diagnosa penyebab kematian dua anak cheetah diumumkan Kementerian Lingkungan Iran yaitu karena kelainan pada paru-paru kiri.

Populasi predator yang memiliki nama ilmiah Acinonyx jubatus venaticus itu kian menyusut dalam satu abad di beberapa negara Asia termasuk India.

Baca Juga: Nasib Tenaga Medis di Provinsi Idlib Berjam-jam Tidak Tidur Selama Lima Hari Rawat Korban Gempa Bumi

Di Iran populasinya berkurang menjadi sekitar 50-70 ekor. Angka itu turun dari total populasi sebelumnya sekitar 400 ekor di tahun 1990-an.

Alasan penurunan populasi disebabkan oleh berkurangnya jumlah mangsa alaminya seperti rusa karena diburu oleh manusia.

Selain itu angka kematian cheetah terjadi karena tertabrak mobil serta perkelahian dengan anjing milik para gembala ternak.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x