Wow: PBB Bilang Populasi India akan Susul China, Setidaknya 2,9 Juta Orang Lebih Banyak pada Pertengahan 2023

- 20 April 2023, 10:13 WIB
Orang-orang berbelanja di pasar yang ramai di kawasan tua Delhi, India, 11 Oktober 2022.
Orang-orang berbelanja di pasar yang ramai di kawasan tua Delhi, India, 11 Oktober 2022. /Foto: REUTERS/Anushree Fadnavis/File Foto/

PORTAL LEBAK - India siap menyalip China sebagai negara terpadat di dunia, dengan hampir 3 juta lebih banyak orang, pada pertengahan tahun 2023 ini.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkap data yang dirilis pada hari Rabu, 19 April 2023 tentang perkiraan jumlah populasi India yang akan melampaui China.

"Populasi India pada pertengahan tahun 2023 diperkirakan mencapai 1,4286 miliar, dibandingkan 1,4257 miliar di China. Ini berarti 2,9 juta lebih banyak," ungkap Dana Populasi Dunia (UNFPA) 'Laporan Keadaan Populasi Dunia' untuk tahun ini.

Baca Juga: Burung Beo Bersaksi di Pengadilan India, Dua Pembunuh Majikannya Akhirnya Divonis Hakim Penjara Seumur Hidup

Populasi Amerika Serikat menurut UNFPA hanya sepertiga dari India dan China, dengan perkiraan populasi 340 juta pada akhir Juni 2023.

Data UNFPA ini telah terungkap dalam sebuah laporan yang mencerminkan informasi yang tersedia soal populasi dunia, hingga Februari 2023.

10 Negara dengan Populasi Terbesar

Berikut ini 10 negara dengan populasi terpadat di dunia, hingga pertengahan tahun 2023, yang dilansir PortalLebak.com dari Reuters.

Baca Juga: China Tegaskan Virus Korona Covid Bukan Berasal dari Pasar Hunan, Otoritas Tolak Tuduhan WHO Telah Hapus Data

GRAFIS: 10 negara terpadat teratas pada pertengahan 2023 - https://www.reuters.com/graphics/ASIA-POPULATION/znvnbjrwzvl/chart.png

Pakar populasi yang menggunakan data sebelumnya dari PBB memproyeksikan populasi India akan melampaui China bulan April ini.

Tetapi laporan terbaru UNFPA sebagai badan global itu tidak menyebutkan tanggal persisnyanya.

Pejabat kependudukan PBB mengatakan tidak mungkin untuk menentukan tanggal karena ketidakpastian tentang data yang diperoleh dari India dan China.

Baca Juga: Badai Siklon Mandous Mengamuk dan Hantam Negara Bagian India Selatan, Sedikitnya 4 Warga Tewas

Pasalnya, sensus terakhir India digelar pada tahun 2011 dan berikutnya, karena pada tahun 2021, ditunda oleh pandemi COVID-19.

Meskipun kedua negara akan mencapai lebih dari sepertiga dari perkiraan populasi global sebesar 8,045 miliar, pertumbuhan populasi di keduanya melambat, meskipun jauh lebih cepat di China daripada India.

Tahun lalu, populasi China turun untuk pertama kalinya di enam dekade, perubahan bersejarah dan diperkirakan akan mengantarkan penurunan jumlah penduduk dalam periode panjang, berimbas dalam bagi ekonominya dan dunia.

Baca Juga: Banyak Hadiahnya: Kode Redeem Mobile Legends atau ML, Edisi Full Diamond pada Kamis 20 April 2023

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan dividen populasi tidak hanya bergantung pada kuantitas tetapi juga kualitas.

"Populasi itu penting tetapi talenta juga penting...China telah mengambil tindakan aktif untuk menanggapi penuaan populasi," kata Wang kepada wartawan, Rabu.

"Seperti yang ditunjukkan oleh Perdana Menteri Li Qiang, dividen populasi kami belum hilang. Dividen bakat kami sedang booming, dan dorongan untuk pembangunan kuat," katanya.

Baca Juga: Warga Muhammadiyah Gelar Salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah pada Hari Jumat 21 April 2023

Penduduk Cemas dan Tingkat Kesuburan Tinggi

Tidak ada reaksi resmi dari India terhadap data tersebut, dengan seorang menteri federal mengatakan hal itu tidak dibahas pada rapat kabinet yang diadakan pada hari Rabu.

Pertumbuhan populasi tahunan India rata-rata 1,2 persen sejak 2011, turun dari 1,7 persen pada dekade sebelumnya, menurut data pemerintah.

Sebuah survei publik oleh UNFPA untuk laporan tahun 2023 menemukan pendapat yang paling umum dipegang di India, serta di Brasil, Mesir, dan Nigeria.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Kuta Selatan, Getaran Dirasakan Hingga Mataram NTB

Pendapat itu yakni bahwa populasi di setiap negara "terlalu besar dan tingkat kesuburan terlalu tinggi", kata laporan itu.

"Temuan survei India menunjukkan bahwa kecemasan penduduk telah merembes ke sebagian besar masyarakat umum," kata Andrea Wojnar, perwakilan badan tersebut di India, dalam sebuah pernyataan.

“Namun jumlah populasi seharusnya tidak memicu kecemasan atau membuat alarm. Sebaliknya, mereka harus dilihat sebagai simbol kemajuan, pembangunan, dan aspirasi jika hak dan pilihan individu ditegakkan.”

Baca Juga: Fenomena Gerhana Matahari Hibrida Muncul 20 April 2023, Kementerian Agama Ajak Umat Islam Salat Kusuf

India telah melakukan banyak hal dengan benar dalam mengatasi pertumbuhan populasi, kata Poonam Muttreja, seorang pejabat dari kelompok sukarela Yayasan Populasi India.

"Pada saat yang sama, kita perlu memastikan bahwa anak perempuan dan perempuan tidak dipaksa menikah dini dan hamil, yang membatasi aspirasi mereka," katanya dalam sebuah pernyataan.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x