PORTAL LEBAK - Penobatan Raja Charles pada hari Sabtu, 6 Mei 2023 akan mencakup undangan kepada publik untuk bersumpah setia kepada raja dan ahli waris serta penerusnya.
Hal penobatan Raja Charles diungkapkan kantor Uskup Agung Canterbury, saat menerbitkan liturgi yang akan digunakan untuk acara tersebut.
Undangan Penobatan Raja Charles yang melibatkan orang-orang untuk memberi penghormatan, dapat berpartisipasi dalam "paduan jutaan suara atau chorus of millions of voices".
Baca Juga: Inggris Keluarkan Uang Koin Baru, Terungkap Tampilkan Gambar Raja Charles III
Acara itu tercantum di antara unsur-unsur baru upacara kuno dalam pernyataan dari kantor Uskup Agung Canterbury Justin Welby.
Bagian liturgi itu berbunyi: "Semua yang menginginkannya, di Biara, dan di tempat lain, katakan bersama-sama: Saya bersumpah bahwa saya akan memberikan kesetiaan sejati kepada Yang Mulia, dan kepada ahli waris dan penerus Anda menurut hukum. Jadi tolonglah saya Tuhan."
Di awal lainnya, kebaktian akan mencakup bahasa lain yang terkait dengan Kepulauan Inggris
Baca Juga: Raja Charles III Berkuasa, Ini Kekayaan dan Aset Fantastis Warisan dari Ratu Elizabeth II
Ada pula doa dalam bahasa Welsh dan himne dalam bahasa Welsh, Gaelik Skotlandia dan Gaelik Irlandia.
Termasuk para uskup wanita yang akan dapat berpartisipasi, kata pernyataan itu kepada Reuters yang dilansir oleh PortalLebak.com.
Charles, yang menjadi raja Inggris dan 14 negara lain setelah kematian ibunya Ratu Elizabeth pada bulan September 2022.
Baca Juga: Kementerian Agama Umumkan Cabut Izin Penyelenggara Perjalanan Umrah PT Naila Syafaah Wisata
Raja Charles, akan dinobatkan pada 6 Mei 2023, di Westminster Abbey London, dalam sebuah upacara yang penuh dengan kemegahan, arak-arakan dan makna religius.
"Penobatan ini merayakan tradisi lebih dari 1000 tahun," kata Welby melalui akun Twitter.
"Ini juga menampilkan teks baru dan yang telah direvisi serta elemen lainnya, dan partisipasi orang-orang dari segala usia dan berbagai agama dan latar belakang - saat kita menantikan bersama dengan harapan," cuitnya.
Bagian-bagian baru akan mencerminkan tema melayani orang lain dan mewakili dan merayakan keragaman negara.
Dengan anggota agama lain akan memainkan peran aktif dalam pelayanan untuk pertama kalinya, kata kantor Welby.
Dalam rincian terbaru yang dirilis pada acara tersebut, Istana Buckingham mengatakan pada hari Sabtu, bahwa Raja Charles akan mengenakan jubah beludru merah tua dan sutra ungu.
Jubah tersebut pernah dikenakan oleh kakeknya Raja George VI pada penobatannya sendiri pada tahun 1937.***